Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/04/2020, 09:33 WIB
Ellyvon Pranita,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para ahli menegaskan bahwa ajakan berhenti total selama tiga hari untuk melawan virus dan kabar angin utara yang membawa wabah penyakit dari Australia ke Indonesia, adalah hoaks atau informasi palsu.

Kedua kabar ini dibantah oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan juga ahli kesehatan masyarakat.

1. Angin utara yang membawa wabah penyakit

Beredar narasi yang menyebutkan bahwa kita harus menggunakan masker selama tiga hari karena angin bertiup dari utara ke selatan membawa wabah penyakit.

Berikut narasi lengkapnya:

kenapa kita dianjurkan untuk makai masker di tgl 10-12 april
“URGENT"
Sbg informasi dari Bpk Dir-1...
Bhw 3 hari kedepan diusahakan seluruh anggota keluarga masing2 di Rmh...utk tdk keluar rmh, walau hanya utk berjemur, klu tdk sgt terpaksa..
Krn dlm 3 hari kedepan Arus angin dari Utara ke arah Selatan yg membawa wabah (penyakit) akan melewati Indonesia menuju Australian..
Tolong diinformasikan kpd teman2 yg tdk ada di grup ini...
Terimakasih...

Baca juga: Terinfeksi Virus Corona tapi Tak Bergejala, Kok Bisa? Ini Penjelasan Ahli

Plt Deputi Bidang Meteorologi, Drs Herizal MSi, menyatakan bahwa isu tersebut dipastikan bukan berasal dari BMKG dan isi informasi tersebut adalah hoaks, serta tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

BMKG menegaskan bahwa pada saat ini sebagian besar wilayah Indonesia sedang berada pada peralihan musim hujan menuju musim kemarau sehingga sirkulasi angin tidak lagi didominasi angin dari utara yang berasal dari Benua Asia.

"Bahkan di beberapa wilayah di bagian selatan Indonesia kini sudah mulai berhembus angin dari timur ke selatan dari Benua Australia," kata Herizal dalam keterangan tertulis yang dibagikan kepada awak media, Kamis (9/4/2020).

2. Berhenti total tiga hari

Whatsapp Ajakan berhenti total 3 hari untuk melawan virus yang viral

Isu angin utara ke selatan yang membawa wabah penyakit bertepatan dengan ajakan untuk berhenti total selama tiga hari.

Dalam foto yang disebarkan itu, ada ajakan kepada seluruh masyarakat Indonesia agar serempak se-Indonesia berhenti total selama tiga hari (10-12 April 2020).

"Virus tidak bisa pindah kecuali dipindahkan, dan jika dalam 24 jam tidak dipindahkan, virus mati sendiri," ujar ajakan itu.

Menanggapi hal ini, Dosen Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Dr Panji Hadisoemarto MPH, menegaskan bahwa himbauan itu adalah hoaks atau informasi palsu.

Baca juga: Studi Genom Tunjukkan Kasus Virus Corona di New York dari Eropa

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com