Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Terkena Penyakit, Hewan-Hewan Ini juga Praktekkan Social Distancing

Kompas.com - 27/03/2020, 19:30 WIB
Monika Novena,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pembatasan sosial atau social distancing ternyata bukan konsep baru. Beberapa spesies hewan diketahui sudah lama pula menerapkan pembatasan sosial.

Hewan-hewan ini bahkan akan mengeluarkan anggota dalam kawanannya jika terinfeksi patogen. Hal tersebut tentunya dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit dalam kawanan.

"Ini menantang karena individu yang terinfeksi tidak selalu dapat terlihat," kata Joseph Kiesecker, peneliti dari The Nature Consevancy, seperti dikutip dari National Geographic, Selasa (24/3/2020).

Baca juga: Serba Serbi Hewan: Kenapa Simpanse Suka Melempar Kotoran ke Manusia?

Namun, dengan indera khusus, hewan dapat mendeteksi penyakit tertentu dan terkadang sebelum gejala yang terlihat muncul. Hewan-hewan ini kemudian mengubah perilaku mereka untuk menghindari sakit.

Salah satu hewan yang menerapkan social distancing adalah lebah madu. Bakteri yang menyerang lebah madu, seperti contohnya foulbrood Amerika, sangat merusak koloni.

Berdasarkan penelitian dari Alison McAfee, peneliti di North Carolona State University, larva yang terinfeksi ternyata memancarkan bahan kimia tertentu yang dapat tercium oleh lebih dewasa. Larva yang teridentifikasi sakit bahkan akan dibuang dari sarang.

Baca juga: Ilmuwan Ungkap Populasi Lebah di Eropa Turun Drastis, Apa Penyebabnya?

Selain lebah madu, simpanse pun juga punya perilaku yang sama. Pada tahun 1966, Jane Goodall, peneliti primata asal Inggris mengamati seekor simpanse bernama McGregor yang tertular polio.

Dalam pengamatannya, saat McGregor mencoba menghampiri kawanannya dan mengulurkan tangan, tak ada yang membalas dan simpanse lain justru berpindah. Ia juga melihat kawanan simpanse lain menyerang McGregor, mengusirnya keluar dari koloni.

"Selama dua puluh menit, McGregor duduk tak bergerak menatap mereka," tulis Goodall dalam bukunya, Shadow of Man.

Goodall juga masih mencatat contoh-contoh simpanse lain yang dikucilkan selama penelitiannya. Meski ia mencatat pula dalam beberap kasus, ada simpanse terinfeksi penyakit akhirnya di terima kembali dalam kelompok.

Baca juga: Tak Cuma manusia, Simpanse Ini Juga Suka Ikut Campur Urusan Jodoh Anak

Seperti manusia, simpanse adalah mahluk visual. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa stigma awal terhadap simpanse yang terinfeksi polio mungkin didorong oleh rasa takut dan jijik terhadap cacat yang diderita. Rasa takut inilah yang merupakan bagian dari strategi untuk menghindari tertular penyakit.

Selain simpanse dan lebah madu, masih ada hewan-hewan lain yang menerapkan hal yang sama seperti Lobster berduri Karibia, ikan Guppy, dan juga tikus rumah betina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com