Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/03/2020, 11:00 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Salah satu kebimbangan yang banyak dikeluhkan masyarakat di tengah wabah Covid-19 yang telah merebak juga di Indonesia adalah kapan waktu yang tepat untuk datang ke fasilitas layanan kesehatan (fasyankes).

Dikesempatan yang berbeda, Dokter ahli gizi dan magister filsafat, Dr dr Tan Shot Yen M Hum, mengatakan bahwa sebisa mungkin untuk tidak berkunjung ke fasilitas kesehatan baik puskesmas, klinik, maupun rumah sakit, jika memang tidak begitu mendesak.

"Kalau enggak perlu banget enggak usah (ke fasyankes)," kata Tan dalam facebook livenya, Sabtu (21/3/2020).

Menurut Tan, di fasyankes justru banyak sekali risiko dalam kondisi saat ini.

Baca juga: Terkait Corona, Ibu Hamil Diminta Tunda ke Faskes Jika Tak Genting

Sebab, fasyankes umumnya akan dipenuhi oleh orang yang memang memiliki penyakit menular, selain Covid-19 itu sendiri.

Tenggorokan kering di pagi hari tak perlu khawatir

Tan mengatakan, jika pagi hari Anda merasa tenggorokan kering, tak perlu khawatir.

Pasalnya, tenggorokan kering di pagi hari adalah hal wajar akibat kita kekurangan cairan sebelum tidur.

Ketika seseorang tidur dalam kondisi mulut terbuka dan udara masuk ke mulut, ini juga bisa menyebabkan tenggorokan kering ketika bangun tidur.

"Kapan waktunya ke faskes? Ingat, berhentilah panik dulu. Tidak semua tenggorokan kering itu pertanda Covid-19," tegas Tan.

Apa yang harus dilakukan?

Tan mengingatkan, sebaiknya Anda memiliki dan menyiapkan termometer suhu tubuh di rumah.

Jadi, jka memang tenggorokan Anda kering dalam beberapa hari, dan menemukan gejala lainnya yang Anda rasakan, Anda bisa melakukan pengecekan suhu tubuh.

Jika melebihi 38,5 derajat celcius, barulah Anda waspada dan segera menghubungi petugas kesehatan.

Nah, saat Anda harus pergi ke fasyankes, Dosen Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat dari fakultas Kesehatan Universitas Padjadjaran, dr. Panji Hadisoemarto, MPH, mengingatkan untuk menggunakan masker dan terus menjaga diri dengan rutin mencuci tangan pakai sabun atau antiseptik.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto menjawab pertanyaan wartawan seusai menyampaikan keterangan pers di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (25/3/2020). Berdasarkan data Pemerintah hingga Rabu (25/3/2020) pukul 12.00 WIB, jumlah kasus positif COVID-19 mencapai 790 orang dengan jumlah pasien sembuh mencapai 31 orang dan kasus meninggal dunia mencapai 58 orang. ANTARA FOTO/Rivan Awal LinggaANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto menjawab pertanyaan wartawan seusai menyampaikan keterangan pers di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (25/3/2020). Berdasarkan data Pemerintah hingga Rabu (25/3/2020) pukul 12.00 WIB, jumlah kasus positif COVID-19 mencapai 790 orang dengan jumlah pasien sembuh mencapai 31 orang dan kasus meninggal dunia mencapai 58 orang. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Berbeda halnya dengan Anda yang sakit dan menduga terkena Covid-19, berikut beberapa anjuran yang disampaikan oleh Panji:

1. Kalau penyakit yang Anda derita ringan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com