Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Kabar Baik Sains yang Mungkin Anda Lewatkan karena Corona

Kompas.com - 17/03/2020, 07:05 WIB
Imamatul Silfia,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pesatnya penyebaran virus corona membuat orang-orang di berbagai belahan dunia merasa khawatir. Apalagi ditambah dengan aktivitas media sosial dan pemberitaan media yang tak henti-hentinya membahas corona.

Namun, di tengah kekhawatiran ini, ada beberapa berita baik di dunia sains yang menginspirasi dan pantas untuk dicatat seperti dilansir dari Science Alert, Senin (16/3/2020), yaitu:

1. CRISPR telah digunakan untuk menyembuhkan kebutaan genetik untuk kali pertama

Seorang ahli bedah di Oregon Health & Science Institute menggunakan teknik modifikasi gen CRISPR untuk menyembuhkan Leber congenital amaurosis atau LCA, sebuah kondisi genetik langka yang menyebabkan kebutaan pada anak usia dini.

Pencapaian ini menambah daftar penemuan teknik medis lainnya seperti penyembuhan penyakit Huntington, herpes, HIV, dan imunoterapi untuk beberapa jenis kanker.

Baca juga: 9 Pertanyaan Anak tentang Corona dan Bagaimana Menjawabnya

2. 60.000 sampel bibit telah ditambahkan ke gudang benih Arktik di Svalbard

Pada Februari lalu, sebanyak 60.000 sampel bibit ditambahkan ke Svalbard Global Seed Vault.

Meningkatnya simpanan ke rumah perlindungan tanaman ini mencerminkan meningkatnya kekhawatiran dunia terhadap kemungkinan hilangnya keanekaragaman hayati dan ketahanan pangan, serta komitmen yang indah untuk generasi masa depan.

3. Sebuah vaksin flu universal yang potensial telah melalui tahap uji klinis

Para peneliti tengah mengembangkan vaksin flu universal yang disebut Flu-v. Vaksin ini telah melalui tahap I serta II uji coba klinis dan aman digunakan pada manusia. Flu-v berperan untuk menginduksi respon imun yang berlangsung setidaknya selama enam bulan.

Baca juga: Pembuatan Vaksin Flu Universal Hampir Selesai, Ini Artinya bagi Kita

4. Peneliti menemukan lensa kontak yang dapat memperbaiki buta warna merah-hijau

Tim insinyur di Tel Aviv University telah berhasil mengembangkan lensa kontak yang dapat mengembalikan keterbatasan spektrum warna pada orang yang matanya kesulitan membedakan warna hijau dan merah.

5. Seorang pasien sembuh dari HIV untuk kedua kalinya dalam sejarah

Untuk kedua kalinya dalam sejarah, para peneliti mengumumkan kesembuhan seorang pasien HIV. Pasien tersebut dinyatakan sembuh ketika dia tidak menunjukkan infeksi setelah 30 bulan berhenti menjalani terapi tradisional dan setelah menjalani tes terapi sel induk khusus.

Metode ini memang tidak bisa diterapkan secara meluas pada penderita HIV karena pasien juga memiliki Limfoma yang memungkinkannya untuk menjalani eksperimen tersebut.  Akan tetapi, ini tetap menunjukkan terobosan nyata dalam ilmu kedokteran.

Baca juga: Tak Ada Jejak Infeksi, Orang Kedua Dinyatakan Sembuh dari HIV

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com