Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembuatan Vaksin Flu Universal Hampir Selesai, Ini Artinya bagi Kita

Kompas.com - 10/03/2020, 20:04 WIB
Imamatul Silfia,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa para ilmuwan hampir menyelesaikan penemuan vaksin flu universal.

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Annals of Internal Medicine pada Senin (9/3/2020) tersebut menemukan bahwa satu dosis vaksin, yang disebut Flu-v, memberikan respons kekebalan yang lebih besar daripada plasebo dalam uji coba yang melibatkan 175 relawan.

Melihat hasil penelitian yang menunjukkan bahwa vaksin Flu-v aman dan berpotensi efektif, para ilmuwan semakin bersemangat melakukan tahap akhir pengujian klinis terhadap vaksin tersebut.

Dr. Amesh Adalja, seorang spesialis penyakit menular di Johns Hopkins Center for Health Security di Baltimore, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut, mengatakan vaksin flu universal sudah mencapai tahap puncak.

Baca juga: Vaksin Influenza Turunkan Risiko Serangan Jantung dan Stroke

"Sudah lama menjadi candaan bahwa vaksin flu universal itu akan ditemukan lima tahun lagi. Tetapi saya kira, kali ini vaksin tersebut benar-benar akan hadir dalam lima tahun ke depan," ucap Adalja seperti dilansir dari Live Science, Selasa (10/3/2020).

Sebetulnya, kita sudah memiliki vaksin flu musiman. Akan tetapi, vaksin flu musiman ini tidak bekerja secara optimal.

Adalja menjelaskan bahwa setiap kali musim flu dimulai, para peneliti berlomba-lomba untuk memprediksi karakter dari strain flu yang muncul dan berusaha mengembangkan vaksin yang akan mencegah infeksi virus meluas.

Proses tersebut cukup memakan waktu dan biaya, karena vaksin diproduksi dengan menggunakan telur atau kultur sel, sementara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru merilis data mengenai strain flu yang mungkin muncul hanya beberapa bulan sebelum musim flu.

Baca juga: Manfaat Tak Terduga Covid-19, Penolakan Vaksinasi Bisa Turun Drastis

Hal ini menyebabkan seringnya kekurangan persediaan vaksin, atau meskipun jumlah vaksin mencukupi, virus dapat bermutasi pada pertengahan musim dan membuat dosis vaksin yang diperoleh dengan susah payah menjadi sia-sia.

Olga Pleguezuelos, salah satu ilmuwan dari Seek, perusahaan yang mengembangkan vaksin Flu-v, sependapat.

Dia berkata bahwa pengembangan vaksin flu musiman cukup menguras tenaga, tetapi jumlah dosis yang dihasilkan terbatas setiap tahunnya. Selain itu, waktu yang mepet juga menambah beban besar bagi para pekerja medis karena mereka harus memastikan pasien sudah diberi vaksin dalam jeda dua sampai tiga bulan sebelum musim flu dimulai.

Flu-v pun dianggap sebagai alternatif vaksin yang menjanjikan, karena vaksin tersebut dirancang untuk menarget area yang umum ditemukan pada beberapa jenis virus flu dan memiliki kemungkinan kecil bermutasi.

Baca juga: Pembuatan Vaksin atau Obat Covid-19, Mana yang Akan Selesai Duluan?

"Flu-v dapat diproduksi sepanjang tahun. Proses pembuatannya sintetis, sehingga tidak ada batas dalam skala produksinya," tambah Pleguezuelos.

Saat ini, vaksin Flu-v telah diuji sebanyak empat kali untuk membuktikan keamanannya.

Pada pengembangan "tahap 2", Flu-v menunjukkan kemampuannya dalam meningkatkan produksi antibodi tubuh yang mencegah infeksi flu. Pada pengujian klinis berikutnya, atau disebut "tahap 3", para peneliti akan menguji apakah vaksin tersebut dapat bekerja mencegah flu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com