Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Ini, Kawasan Wisata Dieng Mulai Dipersolek

Kompas.com - 14/05/2023, 15:29 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan memulai penataan kawasan wisata dataran tinggi Dieng di Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) pada tahun 2023 ini.

Penataan dan pembangunan infrastruktur ini akan mengubah wajah kawasan Dieng agar lebih menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.

Dengan kebutuhan anggaran sebesar Rp 101 miliar, saat ini sedang dalam tahap pematangan proses lelang dengan luas area ditangani 5,7 hektar dari total luas kawasan wisata Dieng 4.600 hektar.

Baca juga: Perbaikan Jalan Menuju Kawasan Wisata Ciwidey Makan Dana Rp 228 Miliar

Lokasi penanganan meliputi kompleks wisata Candi Arjuna dan kawasan Sikidang di Banjarnegara, serta Telaga Warna, Bukit Sikunir, dan Sikidang di Wonosobo.

Lingkup pekerjaan setiap kawasan wisata rata-rata meliputi renovasi bangunan utama, pembangunan kantor pengelola, dan pembangunan mushola.

Kemudian, gudang, ruang tiket/informasi, penataan area amphiteater/camping ground, penataan kios pedagang, area parkir, dan lanskap.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, penataan kawasan tersebut diharapkan mampu menghadirkan para wisatawan untuk datang ke Dieng. Jadi, dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

“Penataan kawasan wisata juga untuk memberikan pelayanan yang baik bagi para pengunjung yang datang," terang Basuki dalam rilis, Minggu (14/5/2023).

Penataan kawasan kawah Sikidang di Dieng.Dok. Kementerian PUPR. Penataan kawasan kawah Sikidang di Dieng.
Menurut Basuki, pembangunan infrastruktur kawasan wisata Dieng dilakukan Kementerian PUPR dengan penuh ketelitian dan detail yang mengedepankan kualitas artistik dengan memaksimalkan potensi lokal dan segala kekayaan alamnya.

Misalnya, penataan kawasan Bukit Sikunir yang dilengkapi amphiteater diharapkan akan mendukung kegiatan seni dan budaya lokal.

Sehingga, mampu menciptakan penataan ruang publik yang sesuai dengan karakteristik dan kearifan lokal budaya daerah.

Dengan begitu, dapat mendatangkan devisa, membuka lapangan kerja, serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com