Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lampu Jalan Dikritik Mirip Pocong, Bobby Nasution Perintahkan Inspektorat Klarifikasi

Kompas.com - 01/04/2023, 09:30 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Medan akan memasang 1.700 lampu di delapan ruas jalan yaitu Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Tengku Imam Bonjol, Jalan Putri Hijau, Jalan Brigjend Katamso, Jalan Juanda dan Jalan Suprapto.

Anggaran yang dikucurkan untuk penerangan yang disebut masyarakat 'lampu pocong' ini sebesar Rp 25,7 miliar, pengerjaan sudah dimulai di 2022.

Alasan modernisasi dan modifikasi karena lampu lama yang unik dan antik dianggap tak lagi menarik. Tujuan lain adalah menerangi trotoar agar pejalan kaki merasa nyaman saat melintas.

Faktanya, pedestrian di Kota Medan banyak yang menjadi halaman rumah warga, lapak pedagang, areal parkir dan tempat berdirinya tiang-tiang sehingga tidak mungkin dilalui.

Baca juga: Pemkot Medan Nilai Keliru Klaim Warga Soal HGB di Atas HPL Petisah Tengah

Kondisinya pun, kebanyakan berlubang di sana-sini, konturnya naik turun, terputus-putus oleh parit dan gundukan sampah.

"Tidak bisa panjang berjalan di trotoar, ada saja yang menghalangi, tetap harus turun ke badan jalan kita. Sebagian trotoar malah jadi jalan kereta (sepeda motor, red) merampas hak kami yang tak pakai kendaraan," kata Mawar Pulungan, Jumat (31/3/2023).

Setiap pulang kerja, perempuan 45 tahun ini melewati Jenderal Gatot Subroto. Katanya, jalan ini sudah terang, kenapa lampu jalan yang baru dipasang di sini, padahal banyak jalan lain di Kota Medan yang layak diterangi karena rawan aksi kriminal jalanan.

Di beberapa tempat, dia melihat pengerjaan lampu seperti terburu-buru sehingga hasilnya kurang bagus.

"Sudahlah trotoar jadi kupak-kapik pas nanam tiang lampu, hasil kerjanya pun taknya bagus-bagus kali. Adalah yang tiangnya macam asal berdiri, miring-miring, salah tempat, tak nampak mahalnya," ucapnya.

Kritik soal 'lampu pocong' sampai ke telinga Wali Kota Medan Bobby Nasution. Usai melakukan Safari Ramadan di Masjid Ar Rahman di Jalan Marelan 9, Kecamatan Medanmarelan, dia bakal melakukan koreksi melalui inspektorat.

Baca juga: Tiga Rumah Makan di Medan Beralih ke Gas Bumi, PGN: Mengalir 24 Jam Tanpa Putus

"Saya sudah perintahkan inspektorat memeriksa pengerjaan lampu jalannya, masalah spek-nya sesuai atau tidak, kalau ada kesalahan, silahkan diperiksa kesalahannya," kata Bobby, dikutip dari rilis berita Diskominfo Medan, Jumat malam.

Secara aturan, Bobby menyebut, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Sumut belum mengaudit karena masih ada yang belum dibayar 100 persen.

Lampu jalan di Kota Medan yang dikritik mirip pocong.KOMPAS.com/Mei Leandha Lampu jalan di Kota Medan yang dikritik mirip pocong.
Proyek lampu jalan tersebut menggandeng tiga perangkat daerah yaitu Dinas Kebersihan dan Pertamanan yang sudah dilebur menjadi Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Kontruksi (SDABMBK) dan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang.

"Sudah saya sampaikan, siapa duluan yang memulai pengerjaan, minta klarifikasinya. Karena belum dibayar 100 persen, belum bisa ditindaklanjuti BPK," kata Bobby.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan Syarifuddin Irsan Dongoran menjelaskan, tiang lampu terbuat dari beton.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com