Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Infrastruktur Pengendali Banjir Sungai Citarum Diresmikan

Kompas.com - 06/03/2023, 09:52 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meresmikan 3 infrastruktur pengendali banjir Sungai Citarum pada Minggu (5/3/2023).

Dilansir dari rilis yang diterima Kompas.com, Senin (6/3/2023), ketiga infrastruktur pengendali banjir tersebut, meliputi Floodway Cisangkuy, Kolam Retensi Cieunteung, dan Kolam Retensi Andir.

Infrastruktur tersebut merupakan bagian dari rencana induk sistem pengendalian banjir Sungai Citarum dari hulu hingga hilir untuk mengurangi kerentanan bencana banjir kawasan Kota/Kabupaten Bandung.

"Sore hari ini kita resmikan kolam retensi untuk mengendalikan banjir. Kita tahu kalau hujan deras dari dulu di Bandung dan sekitarnya pasti banjir. Untuk itu kita bangun 3 infrastruktur yang kita resmikan, yakni Floodway Cisangkuy, Kolam Retensi Cieunteung, dan Kolam Retensi Andir," kata Presiden Jokowi.

Sebagai informasi, Floodway Cisangkuy merupakan sodetan sepanjang 5,45 kilometer untuk mengurangi beban Sungai Citarum di Dayeuhkolot.

Sodetan Cisangkuy akan mengalirkan debit banjir sebesar 230 meter kubik per detik yang semula bermuara Baleendah-Dayeuhkolot menjadi bermuara ke Pameungpeuk (hilir), sehingga mengurangi lama genangan dan luas genangan di daerah Dayeuhkolot, Baleendah, Andir, dan sekitarnya.

Floodway Cisangkuy mulai dibangun pada 2015 dan selesai pada 2020 dengan anggaran sekitar Rp 631 miliar oleh kontraktor PT PP.

Baca juga: Dana Pembebasan Lahan Bendungan Margatiga Tercatat Paling Jumbo Tahun 2022

Sementara Kolam Retensi Cieunteung selesai dibangun pada 2018 dengan volume tampung 190.000 meter kubik dan luas genangan 4,7 hektar yang mampu mereduksi banjir seluas 91 hektar atau sekitar 1.250 bangunan/rumah serta mengurangi banjir yang kerap menggenangi jalur transportasi antara Banjaran-Baleendah menuju Kota Bandung.

Infrastruktur pengendali banjir ini juga dilengkapi sarana olahraga seperti memancing dan jogging track sepanjang 1.357 meter.

Kolam Retensi Cieunteung dilengkapi 4 pompa terdiri dari 1 pompa harian berkapasitas 2 meter kubik per detik dan 3 pompa banjir kapasitas 3,5 meter kubik per detik.

Pembangunannya dilaksanakan oleh kontraktor PT Nindya Karya-PT Barata (KSO) dengan nilai kontrak Rp 203 miliar.

Sedangkan Kolam Retensi Andir dan 4 polder dibangun oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA) bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam rangka menanggulangi banjir musiman di Bandung Selatan sebesar 500 liter per detik.

Pembangunannya dilaksanakan oleh kontraktor PT Adhi Karya sejak Desember 2020 dan selesai pada 2021 dengan nilai kontrak konstruksi Rp 141,5 miliar.

Kolam Retensi Andir dibangun di lahan seluas 4,85 hektar dengan luas genangan 3,4 hektar, serta volume tampungan hingga 160.000 meter kubik.

Banjir yang biasa menggenangi wilayah Dayeuhkolot dan Baleendah bisa dikendalikan oleh kolam retensi, dan bisa dipompa kembali ke sungai setelah normal, sehingga akan mereduksi banjir sebesar 210 hektar atau setara 1.250 KK.

Di sisi lain, juga telah diselesaikan normalisasi Citarum dengan 5 polder yang berada di daerah cekungan, yakni Polder Cipalasari-1, Cipalasari-2, Cijambe Barat, Cijambe Timur, dan Polder Cisangkuy.

"Dengan infrastruktur yang ada sekarang sudah 81 persen area yang terkendali banjir, tersisa tinggal 72 hektar. Tahun ini kita pindah ke wilayah hilir Ciliwung, Insya Allah dikerjakan Kolam dan Pompa Cibugel serta Kolam dan Pompa Cigede, termasuk nanti pembuatan tanggul di hilir," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com