Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitigasi Bencana, Pemerintah Bakal Lakukan Audit Ketahanan Konstruksi

Kompas.com - 03/03/2023, 09:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian PUPR bersama Komite Keselamatan Bangunan Gedung (KKBG) akan meningkatkan upaya ketahanan konstruksi bangunan di kota besar dan daerah rawan gempa bumi.

Hal ini dilakukan dengan audit berkala ketahanan konstruksi terhadap guncangan gempa dan juga akan dilakukan penguatan konstruksi untuk bangunan yang belum memenuhi standar.

"Kemudian, menerapkan standar bangunan tahan gempa melalui mekanisme Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) dan penerapan Building Code secara konsisten. Terakhir, menggalakkan pelatihan kepada pelaku pembangunan konstruksi," jelas Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, seperti dikutip dari rilis yang diterima Kompas.com, Kamis (2/3/2023).

Kementerian PUPR telah melakukan upaya mitigasi bencana gempa bumi. Seperti memanfaatkan Peta Gempa Indonesia tahun 2017 yang diterbitkan oleh Pusat Gempa Nasional untuk menetapkan Zona Rawan Bencana.

Selain itu, Kementerian PUPR bersama Persatuan Insinyur Indonesia (PII) juga merencanakan untuk mengirimkan tim insinyur ke Turkiye guna mempelajari masifnya keruntuhan bangunan akibat gempa tektonik pada beberapa waktu lalu.

Di samping upaya mitigasi terhadap gempa bumi, Kementerian PUPR juga berupaya untuk melakukan mitigasi terhadap bencana lain.

Misalnya dengan mengoptimalkan pemanfaatan 222 bendungan yang telah dibangun, normalisasi Kali Ciliwung, dan pembangunan Sodetan Ciliwung untuk menghadapi La Nina.

Baca juga: Perumahan Bumi Sirnagalih Damai Siap Ditempati Korban Gempa Cianjur

Sementara untuk menghadapi El Nino, Kementerian PUPR membentuk Unit Pengelola Bendungan (UPB) untuk menyiagakan bendungan, serta kegiatan operasi dan pemeliharaan sumur-sumur bor.

Untuk bencana hidrometeorologi yang lain seperti, banjir rob yang terjadi di Semarang dan Pekalongan, Kementerian PUPR melakukan penanganan jangka pendek dengan penambahan pompa, dan jangka panjang dengan penambahan jumlah pintu air di rumah pompa.

Kemudian, untuk mengurangi land subsidence di Jakarta, dibangun SPAM dengan skema KPBU serta pembangunan tanggul laut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com