BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Kota Baru Parahyangan

Sektor Properti Komersial Tumbuh Selama 2022, Haruskah Mulai Berinvestasi?

Kompas.com - 25/02/2023, 11:01 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
Anissa DW

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com – Meski perekonomian masih dibayangi sentimen negatif pada 2023, laju bisnis sektor properti di Tanah Air cenderung cerah. Bahkan, menjanjikan peluang apik bagi investor di bidang properti.

Isu resesi global 2023 yang sempat mengemuka pada beberapa waktu terakhir dinilai tak akan berpengaruh terhadap bisnis sektor properti di Indonesia. Sebaliknya, sektor ini terus mengalami pertumbuhan.

Hal itu diamini Ketua Umum Asosiasi Real Estat Broker Indonesia (Arebi) Lukas Bong. Menurutnya, meski Indonesia pada 2022 masih diliputi sejumlah kendala akibat pandemi Covid-19, sektor properti mampu mencatatkan pertumbuhan. Bahkan, ia meyakini bahwa tren pertumbuhan tersebut berlanjut pada 2023.

“Sudah banyak analisis ataupun indikator yang dikemukakan. Namun, dengan situasi bisnis properti pada 2022 yang masih cukup baik dapat menjadi indikator nyata (bahwa sektor properti terus tumbuh) yang bisa dilihat,” ujar Lukas sebagaimana dilansir dari rumah.com, Senin (26/1/2022).

Tren pertumbuhan sektor properti di Tanah Air yang diyakini Lukas bukan tanpa alasan. Pasalnya, hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) dan laporan Perkembangan Properti Komersial (PPKOM) yang diterbitkan Bank Indonesia (BI) juga menunjukkan hal sama.

Baca juga: Kota Baru Parahyangan Gelar Year End Gathering 2022, Rhenald Kasali Soroti Upaya Hadapi Isu Resesi 2023

Hasil survei BI menunjukkan, Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) triwulan IV 2022 mengalami peningkatan sebesar 2 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencatatkan angka pertumbuhan 1,94 persen yoy.

Begitu pula sektor komersial yang turut mengalami tren pertumbuhan positif. Laporan yang sama menyebut bahwa Indeks Permintaan Properti Komersial (IPPK) triwulan IV 2022 pada kategori sewa tumbuh positif sebesar 5,84 persen quarter-to-quarter (qtq). Jumlah ini lebih tinggi ketimbang triwulan III 2022 yang hanya 2,14 persen.

Capaian itu didukung oleh kenaikan permintaan penyelenggaraan meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE), termasuk acara internasional seiring pulihnya ekonomi nasional dan semakin terkendalinya Covid-19.

Salah satu developer kenamaan di Tanah Air,  PT Bela Parahiyangan Investindo, anak usaha Lyman Group yang mengembangkan Kota Baru Parahyangan (KBP) di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat (Jabar), meluncurkan produk komersial ruko Sasakirana pada kuartal-1 2023. Dok. Kota Baru Parahyangan Salah satu developer kenamaan di Tanah Air, PT Bela Parahiyangan Investindo, anak usaha Lyman Group yang mengembangkan Kota Baru Parahyangan (KBP) di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat (Jabar), meluncurkan produk komersial ruko Sasakirana pada kuartal-1 2023.

Adapun properti di sektor tersebut meliputi apartemen, perkantoran, pusat perbelanjaan (ritel), hotel, dan juga rumah toko (ruko). Jika punya minat berinvestasi properti, tak ada salahnya untuk ikut melirik sektor ini.

Namun, bila Anda merupakan investor pemula, ruko merupakan pilihan realistis. Sebab, properti komersial tersebut multifungsi, cocok bagi Anda yang ingin memiliki tempat tinggal sekaligus tempat usaha.

Baca juga: Tak Luntur, Nilai Gotong Royong Makin Bersemi di Kawasan Urban Kota Mandiri

Geliat properti komersial di kota mandiri

Tak dapat dimungkiri, geliat properti komersial di Tanah Air terus memperlihatkan tren peningkatan seiring dengan perkembangan kota mandiri yang dikembangkan oleh developer besar.

Pada kawasan semacam itu, ruko dan kaveling komersial memiliki nilai lebih karena ditopang dengan keunggulan-keunggulan, seperti lokasi strategis, kelengkapan fasilitas publik dan infrastruktur, kemudahan akses, serta pasar yang telah terbentuk karena dikelilingi dengan klaster perumahan.

Adapun salah satu developer yang turut meluncurkan produk ruko pada fasilitas kota mandiri adalah PT Bela Parahiyangan Investindo, anak usaha Lyman Group yang mengembangkan Kota Baru Parahyangan (KBP) di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat (Jabar).

Ruko setinggi dua lantai yang difungsikan sebagai sarana komerial itu dinamakan Sasakirana.

“Kami melihat bahwa populasi di KBP terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Untuk itu, KBP meluncurkan ruko Sasakirana untuk menyuplai kebutuhan sarana niaga untuk mengakomodasi kebutuhan penghuni dan juga masyarakat di sekitar KBP,” ujar Direktur PT Bela Parahiyangan Investindo Ryan Brasali saat ditemui Kompas.com, Senin(20/2/2023).

Baca juga: Sempat Goyah Selama Pandemi Covid-19, Pasar Properti Kini Makin Prospektif

Ryan menjelaskan, massa bangunan ruko Sasakirana terdiri dari empat blok yang ditata mengelilingi Bundaran Jalan Utama KBP. Ruko ini didesain apik guna menciptakan nuansa ruang luar yang intim dan asri.

Selain terdiri dari dua lantai, Sasakirana juga dilengkapi dengan area rooftop pada bagian atap yang bisa dijadikan area komersial dengan pemandangan ke taman bundaran jalan utama dan bukit asri.

"Kami juga melengkapinya dengan selasar susun susun di lantai bawah dan atas. Selasar ini akan menghubungkan keempat blok tersebut," kata Ryan.

Ryan menjelaskan, aksesibilitas dan konektivitas antar-blok ruko yang terintegrasi dengan baik memberikan kenyamanan mobilitas bagi pengunjung.

“Dengan begitu, pengunjung dapat merasakan pengalaman berbeda saat singgah ke ruko Sasakirana. Terlebih, nantinya akan ada berbagai tenant bisnis yang ditawarkan di kawasan niaga tersebut,” terangnya.

Baca juga: Bahu-membahu Atasi Pandemi, Kota Baru Parahyangan Gelar Vaksinasi Covid-19

Captive market tinggi dongkrak peluang usaha

Pada kesempatan sama, Manager Marketing PT Bela Parahiyangan Investindo Joseph Ijong Dachlan mengatakan, ruko Sasakirana mengusung tagline “Intimate Neighbourhood Commercial”.

Ruko Sasakirana di KBP dilengkapi area rooftop pada bagian yang bisa dijadikan area komersial dengan pemandangan ke taman bundaran jalan utama dan bukit asri. Ruko Sasakirana terdiri dari empat blok yang ditata mengelilingi Bundaran Jalan Utama KBP.Dok. Kota Baru Parahyangan Ruko Sasakirana di KBP dilengkapi area rooftop pada bagian yang bisa dijadikan area komersial dengan pemandangan ke taman bundaran jalan utama dan bukit asri. Ruko Sasakirana terdiri dari empat blok yang ditata mengelilingi Bundaran Jalan Utama KBP.

KBP sendiri, imbuh Joseph, menyadari bahwa hubungan emosional yang terbangun antara konsumen dengan KBP atau istilahnya captive market menjadi salah satu kekuatan bisnis unit produk ruko Sasakirana.

“Hal yang menjadi keunikan sekaligus keunggulan ruko Sasakirana, yakni captive market-nya sudah terbentuk. Mayoritas market tersebut adalah penghuni KBP. Neighbourhood yang sudah ada ini tentu butuh tempat untuk berkumpul yang lebih intim. Pasalnya, setiap tatar (klaster) di KBP kerap menyelenggarakan kegiatan yang intensif dan akrab, termasuk kegiatan (yang kerap digelar oleh) komunitas Hayu Hejo,” terang Joseph.

Hal itu kata Joseph, dapat dioptimalkan calon konsumen ataupun investor untuk mengembangkan usaha di ruko Sasakirana.

Keunggulan lain dari ruko tersebut juga disebutkan Joseph. Misalnya, detail perencanaan arsitektur ruko Sasakirana menawarkan fleksibilitas fungsi lantai bawah dan atas yang diimplementasikan dengan penempatan tangga utama ruko di sisi depan ruangan. Sarana ini memudahkan akses pengunjung sekaligus menguntungkan pemilik bisnis.

Baca juga: Diminati Selama Pandemi, Prospek Investasi di Sektor Properti Masih Cerah

“Jalur service juga dirancang di sisi belakang ruko sehingga pemilik bisnis dapat leluasa mendukung logistiknya dan menciptakan picture street kawasan niaga lebih rapi,” tambahnya.

Untuk diketahui, KBP memiliki potensi populasi dan trafik tinggi. Sedikitnya 1.300 kepala keluarga (KK) akan dan sudah tinggal di beberapa tatar (residensial) sekitar ruko Sasakirana. Merekalah yang akan menjadi pasar menjanjikan bagi bisnis serta pertumbuhan trafik komersil (non-residensial) yang signifikan.

Lebih lanjut, Joseph menjelaskan bahwa jumlah KK tersebut di luar penghuni eksisting. Adapun penghuni eksisting saat ini sendiri mencapai 3.500 KK.

“Saat ruko Sasakirana nanti beroperasi, kami memberikan satu penawaran sekaligus benefit bagi calon pembeli dengan total captive market mendekati angka 4.800-an KK. Itu yang menjadi dasar peluncuran produk ruko Sasakirana pada momentum baik yang direncanakan pada kuartal I 2023,” kata Joseph.

Selain itu, imbuh Joseph, pertumbuhan trafik komersil (non-residensial) yang signifikan juga didukung keberadaan dan kehadiran berbagai fasilitas umum, seperti IKEA, Mason Wing@Mason Pine Hotel, Parahyangan Golf, Wahoo Water World, dan Tepi Danau.

Baca juga: Cek Dulu Kemudahan Aksesibilitas Kawasan Sebelum Membeli Properti

Selain itu, ada pula Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Parahyangan, Sekolah Bina Persada, supermarket Yogya, dan fasilitas-fasilitas kota lainnya di KBP.

“Faktor eksternal yang turut memberi nilai tambah pengembangan KBP adalah rencana beroperasinya high-speed train Jakarta-Bandung atau Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) pada 2023. Keberadaan KBP hanya berjarak 1 kilometer (km) dari Stasiun Padalarang yang menjadi salah satu perhentian KCJB,” kata Joseph.

Dengan seluruh keunggulan tersebut, kepemilikan ruko di KBP bisa jadi pilihan investasi Anda.

Untuk informasi lengkap mengenai ruko Sasakirana dan Kota Baru Parahyangan, Anda bisa klik tautan ini atau menghubungi 0877-2268-3888. 


Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com