Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangka Belitung Hasilkan 1.950 Ton FABA Per Bulan, Ini Ragam Manfaatnya

Kompas.com - 30/01/2023, 21:00 WIB
Heru Dahnur ,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

BANGKA, KOMPAS.com - Sisa pembakaran batu bara atau fly ash bottom ash (FABA) yang dihasilkan PLTU di Kepulauan Bangka Belitung mencapai 1.950 ton per bulan.

Limbah yang sudah ditetapkan sebagai material tidak berbahaya itu kini dimanfaatkan untuk mendukung berbagai program pembangunan daerah.

Akademisi hingga kelompok masyarakat dilibatkan dalam pengelolaan FABA berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Dosen Program Studi Silvikultur Tropika Universitas IPB Irdika Mansur mengatakan, FABA bisa dimanfaatkan untuk menjaga kesuburan tanah wilayah Bangka Belitung.

Baca juga: Pengendalian Lumpur Sidoarjo Jadi Target Utama Ditjen SDA Tahun 2023

Hal ini mengingat sebagian besar wilayah berstruktur tanah berpasir.

"FABA mampu memperbaiki pH (tingkat keasaman) tanah dan insektisida, juga mampu memperbaiki tekstur tanah, aerasi, perkolasi dan kemampuan menahan air (WHC), menurunkan kepadatan tanah (bulk density), dan konsumsi material amelioran tanah lainnya," kata Irdika saat kunjungan ke PLTU, Senin (30/1/2023).

Pasokan FABA berasal dari PLTU Air Anyir Bangka sebanyak 1.200 ton per bulan dan PLTU Suge Belitung dengan total produksi FABA 750 ton per bulan.

Komunitas Bangka Environment Creative Activist of "Kawa" (Becak) Bangka Belitung Arinda Unigraha mengaku baru menyadari berbagai manfaat dari FABA PLTU.

Dia pun memastikan akan turut berpartisipasi dalam pemanfaatan FABA untuk meningkatkan kesuburan tanah di Bumi Serumpun Sebalai.

FABA layak dipandang sebagai sumber daya yang menyimpan potensi dalam memperbaiki lahan non produktif. Di sini saya melihat begitu banyak manfaat, termasuk memperbaiki pH (tingkat keasaman) tanah dan insektisida.

"FABA sendiri di Babel ternyata gratis, dan ini luar biasa," kata Ari.

General Manager PLN Unit Induk Wilayah Bangka Belitung Ajrun Karim menjelaskan, selain untuk kesuburan tanah, FABA juga bisa dimanfaatkan untuk menutup lubang dan reboisasi lahan pasca-tambang.

Karakteristiknya yang memiliki kandungan unsur tanah dan bersifat pozolanik hampir seperti semen sangat cocok untuk menambah unsur hara pada tanah, lahan pertanian maupun penghijauan.

"Tidak perlu mendatangkan bahan penutup tambang yang lebih jauh dari sumber produksi FABA. Sebab FABA meningkatkan geoteknik dan kestabilan tambang, menurunkan permeabilitas air sehingga menahan air berkualitas buruk dan tidak mencemari air tanah," kata Ajrun.

Dalam kesempatan itu, Manager PLN Unit Induk Pelaksana Pembangkitan Bangka Belitung (PLN UPK Babel) Umar Farouk Andy Saputra mengajak akademisi IPB untuk melihat langsung hasil pemanfaatkan FABA di lingkungan kerjanya.

Salah satunya dalam pembuatan Taman Edupark, yang seluruh bahan pembuatan taman menggunakan limbah batu bara.

"Seluruh bahan dalam pembuatan Taman Edupark dari paving block/batako, beton cor, roster, stabilisasi lahan, pembenahan tanah, panel beton U-Ditch, bollard, tetrapod dan produk lainnya semua menggunakan FABA," pungkas Farouk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com