Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Ajak Swasta Bangun Jaringan Kabel Bawah Tanah di Jakut

Kompas.com - 27/01/2023, 13:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta membuka peluang bagi swasta untuk membangun Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT) atau penataan kabel bawah tanah di wilayah Jakarta Utara (Jakut).

"Apabila ada swasta yang mampu, silakan untuk mengelola Jakarta Utara, itu belum disentuh. Bisa melalui Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) atau investasi murni," ucap Kepala Dinas (Kadin) Bina Marga Provinsi DKI Jakarta Heri Nugroho pada Rabu (25/1/2023).

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta telah menugaskan dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk membangun SJUT di Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, dan Jakarta Barat.

Dalam hal ini, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) melalui PT Jakarta Infrastruktur Propertindo (JIP) memiliki porsi untuk membangun SJUT di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.

Sedangkan Jakarta Pusat dan Jakarta Barat menjadi tanggung jawab Perumda Pembangunan Sarana Jaya.

"Dalam pekerjaan SJUT ini memang bervariasi, bisa penugasan, KPBU, mitra, dan sebagainya," tambah Heri.

Adapun PT JIP ditargetkan membangun 115 kilometer SJUT di 32 ruas jalan. Untuk rinciannya, 22 ruas jalan berada di Jakarta Selatan dan 10 ruas jalan di Jakarta Timur.

Hingga akhir tahun 2022, PT JIP telah menyelesaikan pembangunan SJUT sepanjang 25 kilometer.

Baca juga: Bisa Jadi Runaway Pesawat, Jalan Arteri Primer IKN Didesain Bebas Kabel

Progres ini terbagi menjadi dua, yaitu tahap pertama 20 kilometer dan tahap kedua 5 kilometer dalam periode pengerjaan mulai tahun 2021-2022.

Oleh karena itu, PT JIP baru saja menggandeng PT Modular Inti Konstrindo (MIKO) guna mempercepat pembangunan SJUT.

Direktur Utama PT JIP Araf Anbiya menjelaskan, dana yang dihabiskan untuk pembangunan SJUT sepanjang 25 kilometer tersebut adalah sekitar Rp 60 miliar dengan rata-rata Rp 4 juta per meter.

"Tingkat kesulitan masing-masing ruas jalan berbeda. Dalam kerja sama ini kami berbagi tanggung jawab dan saling membantu dengan perkiraan dana yang dibutuhkan sekitar Rp 4 juta per meter," kata Araf.

Pembangunan sisa SJUT sepanjang 90 kilometer ditargetkan rampung pada kuartal pertama tahun 2024 dengan pengisian kabel secara bertahap hingga kuartal kedua 2024.

Direktur Utama PT MIKO Harun Kussuwardhono mengaku pihaknya bersyukur bisa diberi kesempatan untuk berkontribusi dalam pembangunan Kota Jakarta.

"Kami sangat berbangga mewujudkan Jakarta sebagai smart city, sehingga Jakarta lebih nyaman untuk ditinggali," ucap Harun.

MIKO ditugaskan untuk membangun dan mengelola SJUT sepanjang 48 kilometer, yakni tahap satu 30 kilometer dan tahap dua 18 kilometer dengan perkiraan dana proyek yang dibutuhkan sekitar Rp 200 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pasarkan Hunian di IKN, Otorita dan Pengembang Akan Gelar 'Roadshow'

Pasarkan Hunian di IKN, Otorita dan Pengembang Akan Gelar "Roadshow"

Hunian
Investasi Rp 15,1 Triliun Masuk ke KEK Sepanjang Triwulan Pertama

Investasi Rp 15,1 Triliun Masuk ke KEK Sepanjang Triwulan Pertama

Berita
Kuartal Pertama, Pengembang PIK2 Raup Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Kuartal Pertama, Pengembang PIK2 Raup Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tegal: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tegal: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Jangan Buang Sisa Minyak ke Dalam Saluran Pembuangan Wastafel! Ini Alasannya

Jangan Buang Sisa Minyak ke Dalam Saluran Pembuangan Wastafel! Ini Alasannya

Tips
Ini Peran Kementerian ATR/BPN Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Ini Peran Kementerian ATR/BPN Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Berita
128 Rumah Ramah Lingkungan di Cikupa Siap Dijual, Harganya Mulai Rp 1,8 Miliar

128 Rumah Ramah Lingkungan di Cikupa Siap Dijual, Harganya Mulai Rp 1,8 Miliar

Berita
Bolehkah Menuangkan Air Mendidih ke Saluran Pembuangan Wastafel?

Bolehkah Menuangkan Air Mendidih ke Saluran Pembuangan Wastafel?

Tips
Punya 350 Hektar Lahan di Bali, ITDC Minta Perubahan Status Hak

Punya 350 Hektar Lahan di Bali, ITDC Minta Perubahan Status Hak

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonogiri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonogiri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Tahun 2024, Metland Bidik 'Marketing Sales' Rp 1,9 Triliun

Tahun 2024, Metland Bidik "Marketing Sales" Rp 1,9 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purworejo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purworejo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kepada Pengusaha China, AHY Komitmen Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Kepada Pengusaha China, AHY Komitmen Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Berita
Indonesia Incar Pengurangan Emisi 385 Juta Ton, Baru Terpangkas Segini

Indonesia Incar Pengurangan Emisi 385 Juta Ton, Baru Terpangkas Segini

Berita
Ke Jepang, Menhub Akan Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Ke Jepang, Menhub Akan Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com