JAKARTA,KOMPAS.com - Saat membeli, menjual, atau merombak rumah, sangat penting untuk mempertimbangkan jenis pelapis dinding di bagian luar rumah.
Bila biasanya orang hanya memulas dinding beton dengan cat baru, Anda bisa membuat hunian terlihat berbeda dengan memilih pelapis dinding yang baru.
Selain anggaran, beberapa faktor yang perlu Anda dipertimbangkan saat memilih pelapis rumah adalah daya tahan, kelestarian lingkungan, dan kebutuhan perawatan.
Nah, berikut 3 pilihan pelapis dinding eksterior yang bisa bikin hunian Anda terlihat lebih menarik.
Baca juga: Biaya Renovasi Rumah Membengkak, Ini Cara Mengakalinya
Menurut Statistik Biro Sensus AS, pemilik rumah di Amerika Serikat lebih banyak menggunakan vinil sebagai pelapis dinding eksterior rumah mereka vinil dibandingkan dengan bahan lainnya.
Vinil terbuat dari material polivinil klorida(PVC), yang merupakan material yang sangat tahan lama dan mudah dirawat.
Vinil juga merupakan salah satu opsi pilihan pelapis dinding yang murah meriah. Karena tersedia dalam berbagai warna, pemilik rumah dapat menyesuaikan dengan tampilan hunin secara keseluruhan.
Satu-satunya kelemahan vinil adalah efek yang buruk bagi lingkungan. Menurut Green Resource Directory, pelapis dinding vinyl merupakan material yang sulit didaur ulang dan menimbulkan polusi dalam proses pembuatannya.
Baca juga: Sydney akan Punya Gedung Pencakar Langit dari Kayu Setinggi 182 Meter
Semen fiber adalah alternatif yang lebih murah dan ramah lingkungan daripada pelapis dinding vinyl.
Lapisan semen ini menyerupai kayu tetapi tidak rentan perubahan bentuk dan pembusukan seperti halnya kayu.
Semen fiber juga tahan rayap dan api. Namun, materialini membutuhkan perawatan dan pemasangan yang tepat untuk memaksimalkan ketahanannya terhadap kelembaban.
Mesekipun strukturnya lebih berat dari kayu, namun pelapis semen fiber memiliki umur panjang (50 tahun lebih), sehingga cocok untuk hunian yang berkelanjutan.
Kayu adalah pilihan pelapis dinding eksterior yang memiliki tampilan paling menarik namun harganya cukup mahal di pasaran.
Kayu pinus merupakan pilihan yang paling murah. Sementara varietas lain yang biasanya digunakan sebagai pelapis dinding adalah kayu dari pohon cemara, cedar dan kayu merah.
Sayangnya, material kayu harus dirawat secara rutin, mulai dari pembersihan, perwarnaan dan dilapisi lapisan pelindung secara teratut. Untuk pilihan yang lebih murah, Anda bisa menggunakan kayu daur ulang.
Dengan pemeliharaan dan perawatan yang tepat, pelapis kayu dapat bertahan bertahun-tahun dan memberikan sentuhan tradisional pada hunian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.