Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sektor Rumah Tapak Dipercaya Masih Perkasa Tahun 2023

Kompas.com - 01/12/2022, 19:00 WIB
Masya Famely Ruhulessin

Penulis

JAKARTA,KOMPAS.com - Di tengah prediksi akan ketidakpastian ekonomi pada tahun 2023 mendatang, sektor rumah tapak dipercaya tetap perkasa.

Begitu pandemi mereda, tantangan baru hadir menghantui sektor ekonomi. Mulai dari naiknya harga material bangunan dan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), hingga lonjakan inflasi serta suku bunga sebagai dampak dari krisis ekonomi global.

Namun, optimisme terhadap sektor properti masih tumbuh didorong oleh berbagai regulasi yang masih bergulir dari pemerintah dan semangat kolektif para pemangku kepentingan.

Hal tersebut tertuang dalam survei singkat tahunan yang dilakukan oleh Knight Frank Indonesia, yakni Property Outlook Survey 2023.

Baca juga: Pengembang Properti dan Perbankan Percaya Diri Sambut 2023

Survei tersebut dilakukan untuk menangkap sentimen pasar terhadap proyeksi performa sektor properti di Indonesia pada 2023. Survei diikuti oleh para pemangku kepentingan di bidang properti.

Berdasarkan survei, 59 persen responden optimistis pertumbuhan sektor properti akan relatif stabil untuk 2023, situasi ekonomi global dinilai tidak terlalu berpengaruh terhadap pertumbuhan sektor properti di dalam negeri.

Meskipun demikian, Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat mengatakan di tengah optimisme pasar mengenai stabilitas sektor properti tahun 2023 para responden harus tetap waspada.

“Para responden juga harus mewaspadai berbagai potensi risiko yang bisa mengganggu perkembangan sektor properti, seperti dampak pandemi yang berkelanjutan, kenaikan inflasi, dan semakin dekatnya pemilu,” ungkap Syarifah.

Rumah tapak (landed house) merupakan sub sektor properti yang diprediksi paling prospektif dan pilihan dominan para responden.

Sub sektor lainnya yang juga menjadi pilihan responden meliputi industri, pergudangan modern, ritel, hotel, dan villa resor.

Baca juga: Pasar Apartemen Tiarap, Sejumlah Pengembang Fokus Jual Rumah Tapak

Sementara untuk sub sektor perkantoran dinilai masih stagnan dan apartemen strata cenderung melemah.

Survei juga menangkap adanya kecenderungan pasar (66 persen responden) untuk wait and see terkait pemulihan sektor properti dalam 3-5 tahun kedepan. Terlebih karena Indonesia akan memasuki masa persiapan menjelang tahun politik di 2024 nanti.

Selanjutnya, daerah Jabodetabek masih dinilai oleh 51 persen responden sebagai kawasan yang prospektif untuk investasi sektor properti. Wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN) di posisi kedua.

Bisnis e-commerce, pusat data, dan logistik juga dinilai memiliki daya ungkit positif terhadap
pertumbuhan properti tahun depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com