Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/10/2022, 10:30 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Minat investor yang tertarik untuk ikut membangun Ibu Kota Nusantara (IKN), di Kalimantan Timur, melebihi ekspektasi.

Dari forum jajak pasar atau market sounding yang digelar Otorita IKN bersama Kamar Dagang dan Industri (KADIN) di Djakarta Theater, Selasa (18/10/2022) malam, minat untuk berinvestasi mencapai 25 kali lebih banyak dari kapasitas yang tersedia. Hal ini semakin memantapkan upaya pembangunan IKN.

“Dapat saya sampaikan pada hari ini, kami telah over-subscribed. Jumlah investor yang menyatakan minat untuk berinvestasi di kawasan ini sudah mencapai 25 kali lebih banyak dari kapasitas yang tersedia,” ungkap Kepala OIKN Bambang Susantono.

Baca juga: Dari Jajak Pasar IKN, Bambang Klaim Minat Investor Over-subscribed

Pada tahap awal OIKN akan memprioritaskan pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP). Area utama yang akan dibangun adalah bagian utara dari kawasan ini, seluas 921 hektar.

Untuk menampung tingginya minat investasi, Bambang menjelaskan bahwa peluang investasi masih terbuka di 8 (delapan) zona lain di Nusantara.

Salah satu investor yang sudah menyatakan komitmen investasinya adalah Ciputra Group. Mereka berencana mengembangkan kawasan seluas 300 hektar.

Komitmen ini dilontarkan langsung oleh Managing Director Ciputra Group yang juga Ketua Kelompok Kerja IKN Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Budiarsa Sastrawinata saat jajak pasar.

Jajak pasar yang diikuti sekitar 500 investor potensial tersebut dipimpin langsung oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Direktur Keuangan Ciputra Group Tulus Santoso membenarkan komitmen perusahaannya untuk ikut membangun kawasan yang disebut Jokowi sebagai masa depan Indonesia itu.

"Ya kami berkomitmen secara general. Detail rencananya masih kami hitung," ujar Tulus kepada Kompas.com, Rabu (19/10/2022).

Termasuk rancangan induk atau masterplan kawasan pengembangan, jumlah dan jenis properti serta fasilitas yang akan dibangun (perumahan, komersial, pusat perbelanjaan, fasilitas pendidikan, dan lain-lain).

Meski telah memberikan komitmen investasi, namun untuk realisasinya perusahaan masih harus menunggu peraturan pemerintah (PP) beserta regulasi pelengkap lainnya sebagai aturan turunan dari payung hukum IKN yakni Undang-undang (UU) Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara.

Dikatakan Tulus, Ciputra Group tertarik untuk ikut berkontribusi dalam membangun properti di kawasan IKN karena masa depan yang prospektif.

"Kami optimistis, future IKN prospektif," tuntas Tulus.

Terhadap para investor yang antusias ini, pemerintah menggelar karpet merah. Salah satunya berupa penyiapan PP yang memberikan serangkaian insentif investasi termasuk proses perizinan usaha dan izin kerja yang lebih sederhana, dan berbagai insentif fiskal.

Dalam PP tersebut akan diatur fasilitas tax holiday yang skemanya dikategorisasi berdasarkan kegiatan usaha. Contoh fasilitas lain adalah adanya super-tax deduction.

Pemerintah saat ini juga sedang menyiapkan pembentukan badan usaha yang berada di bawah OIKN. Pembentukan Badan Usaha ini diharapkan dapat meningkatkan kemudahan dalam berusaha di Nusantara, dan mengakselerasi transaksi B2B dengan dunia usaha.

Bambang berharap acara jajak pasar dapat mendorong keterlibatan para investor dari dalam dan luar negeri untuk berpartisipasi membangun IKN.

Bambang juga mengundang semua pihak untuk bersama-sama membangun Ibu Kota ini, baik investor besar maupun pengusaha mikro, kecil, dan menengah.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com