Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek Tol Cijago yang Tak Kunjung Tuntas, Ganggu Aktivitas Warga

Kompas.com - 16/10/2022, 06:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah tengah mempercepat pembangunan Jalan Tol Cinere-Jagorawi (Cijago) Seksi 3 Kukusan-Cinere, Depok, Jawa Barat

Berdasarkan informasi dari Instagram Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) @kemenpupr, progres konstruksi jalan tol tersebut mencapai 64,96 persen dengan pembebasan lahan 90,77 persen.

Targetnya, Tol Cijago Seksi 3 Kukusan-Cinere tuntas pada 2023 mendatang. Padahal sebelumnya, Seksi 3 Kukusan-Cinere ditargetkan bisa beroperasi Oktober 2022 sesuai jadwal kontrak dengan kontraktor utama.

Akibatnya, proyek tol ini tak kunjung tuntas dan berdampak pada hancurnya jalan utama atau Jalan Limo Raya di sekitar proyek. Aktivitas perjalanan warga pun terganggu.

Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Anang Ardhani, salah seorang warga yang tinggal tidak jauh dari lokasi proyek dan setiap hari melalui jalan tersebut.

Baca juga: Progres Terbaru Tol Kuala Tanjung-Parapat, Akses Menuju KSPN Danau Toba

"Saya tidak keberatan dengan pembangunan proyek tol, justru bagus. Tetapi efek proses pekerjaannya tak rapi, itu yang saya enggak suka," ucapnya kepada Kompas.com, Jumat (14/10/2022).

Karena adanya proyek tersebut, pelaksana mengalihkan jalan ke kanan dan kiri yang dibuat dengan perkerasan beton.

Akan tetapi setiap setelah jalan dicor, sekitar dua sampai tiga hari kemudian kondisinya sudah rusak dan banyak lubang.

"Kira-kira enggak sampai sebulan yang lalu saat saya pulang kantor malam-malam dan hujan, kondisi jalan sudah bolong-bolong dan banyak kubangan air," papar Anang.

Lanjutnya, semua pengendara melaju sangat pelan dan berhati-hati agak tidak terperosok ke dalam kubangan.

Baca juga: Jumlah Kendaraan Lintasi Tol Sibanceh Meroket 150 Persen

Sayangnya, sebuah mobil milik Blue Bird yang tepat berada di belakang motor Anang terperosok dan mengenai bemper depan atau bagian bawah mobil.

"Ada suara grobyak, mobilnya berhenti, jadi kendaraan lain di belakang mobil juga ikut terhenti," tambah Anang.

Dua hari setelah kejadian, Anang mengatakan jalan alternatif tersebut kembali diperbaiki, namun rusak lagi setelah seminggu kemudian.

Jelas Anang, pengguna jalan bisa melewati jalan alternatif yang ada di perkampungan. Tetapi jalan itu hanya bisa dilalui oleh sepeda motor dan kondisinya sempit.

Padahal, Jalan Limo Raya merupakan jalur utama dari Jalan Meruyung sampai Sawangan yang padat pengguna, terlebih pada jam pulang kerja.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com