JAKARTA, KOMPAS.com - Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI) mencatat sebanyak 7 kawasan industri telah bertransformasi menjadi Smart-Eco Industrial Park.
Angka tersebut sama dengan 5 persen dari total kawasan industri yang ada di seluruh Indonesia.
Ketujuh kawasan industri tersebut tersebar satu di Banten, dua di Kota Batam, dan empat lainnya di Jawa Barat.
Lantas, apa itu Smart-Eco Industrial Park?
Dilansir dari rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (12/10/2022), Smart-Eco Industrial Park adalah pengembangan industri generasi 4 yang erat kaitannya dengan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola standar.
Baca juga: UMKM dan Industri Properti Bisa Bersinergi Atasi Krisis
Hal ini sesuai dengan perkembangan isu terkait smart industry yang menuntut industri untuk dapat memanfaatkan teknologi sesuai era revolusi industri 4.0.
Maka, akselerasi penerapan Smart-Eco Industrial Park mutlak diperlukan guna meningkatkan ekonomi, produktivitas, daya saing, efisiensi energi dan sumber daya, serta perbaikan lingkungan.
Ketua Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi HKI menyampaikan, transformasi Smart-Eco Industrial Park membutuhkan infrastruktur kawasan yang sebaiknya sudah didesain dengan matang dari awal.
Juga menerapkan konsep sustainability dan agility di mana harus mempertimbangkan prospek dan tren industri ke depannya.
"Tren industri yang dinamis membuat kita harus selalu adaptif dan siaga untuk menghadapinya agar tidak tertinggal. Maka dari itu, persiapan teknologi infrastruktur yang matang sedari awal sangatlah diperlukan," ucapnya dalam seminar bertajuk Peluang dan Tantangan Smart-Eco Industrial Park Indonesia.
Baca juga: Onduline Buka Pabrik Atap Bitumen di Kawasan Industri Pasuruan
Sementara dari sisi ekonomi, tercatat Purchasing Management Index (PMI) Manufaktur Indonesia mengalami peningkatan ekspansif di atas benchmark (50,0) dari 51,7 pada Agustus 2022 menjadi 53,7 pada September 2022.
Index tersebut dapat menandakan perekonomian nasional sedang dalam keadaan sehat dan berkembang.
Performa ini tentu perlu didorong dengan pengembangan berkelanjutan agar PMI manufaktur di Indonesia semakin baik.
Di antaranya dengan kawasan industri yang terus meningkatkan dan mengakomodasi standar-standar penyediaan infrastruktur kawasan berkelanjutan, penggunaan energi baru dan terbarukan.
Juga melalui pengelolaan lingkungan serta tanggung jawab sosial dan pemberdayaan masyarakat atau Environmental, Social, Governance (ESG).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.