Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SIG Perkenalkan Sistem Alur, Teknik Baru Reklamasi di Lahan Bekas Tambang

Kompas.com - 14/09/2022, 08:00 WIB
Hamzah Arfah,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG memperkenalkan terobosan teknik reklamasi di lahan bekas tambang, saat berpartisipasi pada kegiatan bertajuk 'Jatim Environment Exhibition & Forum 2022'.

Agenda tersebut digelar Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jatim dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2022, yang diikuti BUMN dan swasta, instansi pemerintah, hingga civitas akademika.

Acara ini berlangsung di JX International Convention Exhibition, Surabaya, mulai Senin hingga Rabu (12-14/9/2022).

Corporate Secretary SIG Vita Mahreyni mengatakan, sebagai BUMN yang berkomitmen terhadap keberlanjutan lingkungan, SIG mendukung penyelenggaraan agenda tersebut dengan mengenalkan metode reklamasi sistem alur.

Baca juga: SIG Mulai Gunakan Solar Panel untuk Penerangan, Peralatan Kantor hingga Pabrik

Sistem Alur adalah terobosan teknik reklamasi di lahan bekas tambang batu gamping di pabrik Tuban.

'Teknik yang diterapkan dalam sistem alur, dengan cara membuat cekungan, berbentuk alur yang memanjang pada lahan bekas tambang," ujar Vita, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (13/9/2022).

Struktur lahan bekas tambang kapur yang sangat keras, membutuhkan penggunaan rock breaker untuk membuat cekungan.

Keunggulan teknik ini yakni, memiliki pertumbuhan tanaman yang lebih cepat dibanding dengan menggunakan sistem tebar.

Adapun Jatim Environment Exhibition & Forum 2022 menampilkan kinerja pengelolaan lingkungan hidup seperti pengelolaan limbah cair maupun udara, limbah B3, serta penghargaan bidang lingkungan hidup yang telah diperoleh, dan inovasi di dalam pengelolaan lingkungan yang dilakukan.


Selain sistem alur, SIG juga mengenalkan cara pengelolaan lingkungan di kawasan green belt Pabrik Tuban.

SIG menyediakan lahan seluas 192 hektar untuk dikelola oleh 527 petani binaan, yang tergabung dalam 24 kelompok tani.

Tidak hanya lahan, SIG memberikan sarana produksi, pelatihan, serta edukasi mengenai inovasi pertanian yang efektif, efisien dan berbasis kelestarian lingkungan.

"Sistem pengelolaan seperti ini, dapat meningkatkan pendapatan petani dan mengurangi jumlah kelompok rentan dan kemiskinan di Kabupaten Tuban,’’ kata Vita.

Selain reklamasi dan pengelolaan kawasan green belt, SIG juga mengenalkan unit usaha pengelolaan limbah berkelanjutan bagi sektor industri dan pemerintah daerah yaitu Nathabumi.

Kemudian, pengemasan dan transportasi limbah, persiapan dan co-processing limbah, pemanfaatan limbah, pelatihan pengelolaan limbah, serta jasa pemetaan dan konsultasi mengenai limbah.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com