Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumur Bor Bakal Tersedia di Tiga Lahan Pertanian Sorgum NTT 1.135 Hektar

Kompas.com - 13/09/2022, 10:30 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan menyediakan pasokan air lewat sumur bor bagi 1.135 hektar lahan pertanian sorgum di Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pasokan air di lahan pertanian merupakan tindaklanjut untuk mendukung pengembangan sorgum sebagai sumber pangan alternatif pengganti nasi, mengingat adanya ancaman serius krisis pangan global.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan, luas lahan tersebut terbagi atas tiga lokasi penanganan.

Pertama di Laipori seluas 135 hektar, kemudian Desa Patawang dan Kawangu yang masing-masing seluas 500 hektar.

"Semua ini tergantung pada ketersediaan air. Tantangan alam di Sumba Timur ini tidak lain adalah air, air dan air," tegas Basuki dikutip dari laman Kementerian PUPR, Selasa (13/9/2022).

Untuk itu, Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara II Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA) akan memberikan dukungan penyediaan air melalui kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi dan penambahan titik sumber air lewat sumur bor.

Baca juga: Jaringan Irigasi DI Lhok Guci Aceh Aliri 18.542 Hektar Pertanian, Intip Progresnya

Contohnya di Laipori akan dibuatkan empat titik sumur bor, termasuk jaringan pipanya dengan teknik distribusi air menggunakan lateral sprinkler.

Ini bertujuan agar tidak banyak air yang menguap. Kemudian di Kawangu juga akan dicoba dua titik sumur bor.

Basuki mengatakan, dalam pelaksanaannya akan dilakukan oleh PT Brantas Abipraya (Persero) agar lebih cepat.

Sementara khusus di Desa Patawang, Basuki menginstruksikan agar dibuat sumur gali lewat skema Padat Karya Tunai (PKT) yang melibatkan masyarakat, khususnya yang tergabung dalam himpunan Petani Pemakai Air (P3A).

Lewat skema PKT, masyarakat yang terlibat bisa belajar membuat sumur gali sekaligus mendapatkan upah harian untuk menjaga daya beli masyarakat dan menggerakkan perekonomian desa.

Direktur Jenderal (Dirjen) SDA Kementerian PUPR Jarot Widyoko mengatakan, semua pekerjaan sumur bor tersebut akan mulai dilaksanakan pada akhir tahun 2022 ini.

"Untuk target penyelesaian diharapkan selesai pada akhir tahun 2022," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com