Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Bendung Modular, Teknologi Konstruksi Tanpa Alat Berat

Kompas.com - 12/09/2022, 17:00 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian PUPR telah memiliki beberapa inovasi teknologi dalam pembangunan infrastruktur.

Salah satunya pada sektor sumber daya air (SDA) telah dikembangkan teknologi bendung modular.

Sebagaimana melansir dari unggahan akun Instagaram Kementerian PUPR, teknologi ini dikembangkan oleh Kementerian PUPR dan patennya telah terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM.

Secara ekonomis teknologi modular lebih murah dibanding bendung konvensional, serta lebih cepat karena blok beton dapat dicetak di tempat.

Mengutip dari laman Puslitbang Sumber Daya Air Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian PUPR, teknologi bendung modular dapat digunakan pada saluran irigasi premier, sekunder, dan tersier.

Keunggulannya dari segi mutu konstruksi dan biaya serta direkomendasikan untuk diterapkan pada sungai upper middle reach dengan tipe material sedimen yang dominan berupa pasir halus sampai kerikil.

Baca juga: Mengenal Ruspin, Rumah Modular yang Bisa Rampung Dalam Waktu 8 Hari

Pada tahun 2018, Kementerian PUPR telah membangun Bendung Modular di Sungai Gugubali, Desa Tiley, Pulau Morotai dengan lebar kurang lebih 30 meter dan untuk mengairi daerah irigasi seluas 300 hektar.

Bendung ini terbuat dari susunan blok-blok beton tipe Pusair yang saling mengikat dan mengunci.

Sehingga membentuk struktur ambang (menaikkan muka air) dan pelimpah bendung.

Berat per unit blok beton sekitar 170 kilogram sehingga masih dapat diangkat secara manual oleh 2-3 orang dan tidak memerlukan alat berat.

Struktur ini juga sangat bermanfaat untuk pekerjaan konstruksi pada remote area.

Baca juga: Ini Perbedaan Bendung, Bendungan, Waduk, dan Embung

Pembangunan jaringan irigasi dengan menggunakan konsep bendung modular memiliki beberapa keunggulan dibanding dengan bendung konvensional.

Di antaranya sambungan saluran irigasi kuat dan cukup kedap untuk meminimalisir kehilangan air akibat terjadinya longsor dinding saluran, struktur dapat beradaptasi dengan perubahan dasar sungai (fleksibel).

Lalu kerusakan yang terjadi pada bangunan bendung/bangunan pengendali dasar sungai dapat diganti sesuai dengan bagian-bagian yang mengalami depresiasi (modular), serta strukturnya terbagi-bagi menjadi beberapa segmen (segmental).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com