Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Minta IATPI Kasih Solusi Ciptakan Kota "Smart Living"

Kompas.com - 06/09/2022, 10:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meminta Ikatan Ahli Teknik Penyehatan dan Teknik Lingkungan Indonesia (IATPI) menjadi partner pemerintah dalam mencari solusi terkait pembangunan kota di Indonesia.

Basuki melanjutkan, IATPI dapat memberikan solusi untuk membangun kota berwawasan smart (cerdas), green (hijau), dan for all groups of community (untuk semua grup komunitas).

Lebih dari itu, Basuki mengharapkan agar IATPI bisa menjadi agent of change (agen perubahan) pelayanan air minum dan sanitasi kota di Indonesia.

"Kementerian PUPR berkomitmen bekerja sama dengan asosiasi profesi, termasuk IATPI untuk terciptanya ahli-ahli teknik lingkungan yang kompeten, professional, dan berstandar dunia dalam mengisi kebutuhan tenaga ahli konstruksi, mulai dari tingkat daerah hingga nasional,” kata dia dikutip laman Kementerian PUPR, Selasa (6/9/2022).

Ivan Khabibu Rochman Kepala Otorita IKN menggambarkan kota tersebut sebagai smart city


Selain penyehatan lingkungan permukiman dan perumahan, keilmuan teknik lingkungan juga terkait dengan penanganan pencemaran udara, pengendalian dampak lingkungan, kesehatan masyarakat, serta mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

Baca juga: Konsep Smart Living Jadi Kebutuhan Masyarakat, Schneider Electric Hadirkan Inovasi Baru

"Untuk itu, kehadiran dan keaktifan para ahli teknik lingkungan sangat diharapkan dan ditunggu aksinya untuk mewujudkan hunian cerdas smart living (hidup cerdas)," tambahnya.

Sebab, pembangunan infrastruktur air minum, air limbah, dan persampahan saat ini sedang gencar dilakukan Pemerintah melalui Kementerian PUPR karena cakupan layanan yang masih rendah.

Kementerian PUPR tahun 2030 telah menargetkan 100 persen smart living pada tahun tersebut.

Meskipun cakupan layanan air minum saat ini sudah mencapai sekitar 91 persen, namun cakupan layanan air minum aman melalui perpipaan baru mencapai 20,9 persen.

Demikian pula dengan sektor persampahan, pelayanannya sudah mencapai 80,2 persen namun mengalami banyak permasalahan pada penanganan sumber sampah dan tempat pembuangan akhir.

Pada sektor air limbah, penangan air limbah domestik dan industri juga memerlukan perhatian yang sangat serius.

“Untuk itu, Kementerian PUPR sangat mengharapkan inovasi dan unjuk nyata dari seluruh ahli teknik penyehatan dan lingkungan Indonesia," sambung Basuki.

Mereka diharapkan dapat bersama-sama memberikan masukan dan rekomendasi dalam rangka peningkatan kapasitas dan kualitas infrastruktur air minum dan sanitasi baik di perkotaan maupun perdesaan, termasuk didalamnya kawasan-kawasan strategis prioritas nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com