Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun 2023, Pemerintah Tambah Kuota Subsidi FLPP 20.000 Rumah

Kompas.com - 05/09/2022, 10:30 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan menambah 20.000 unit kuota penerima bantuan pembiayaan perumahan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) pada Tahun Anggaran (TA) 2023.

Penambahan kuota ini diikuti dengan kenaikan anggaran FLPP yang tahun 2022 ini dikucurkan sebesar Rp 23 triliun, menjadi Rp 25,18 triliun pada tahun depan.

Sehingga, Pemerintah akan mengucurkan FLPP tahun 2023 sebanyak 220.000 unit atau menambah bantuan 20.000 rumah dari tahun ini sejumlah 200.000 unit.

Direktur Jenderal (Dirjen) Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna mengungkapkan, FLPP tahun 2023 akan didampingi oleh pembiayaan perumahan lainnya.

Program pembiayaan perumahan yang dimaksud adalah Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM) maupun Subsidi Selisih Bunga (SSB).

Baca juga: Sejak 2010, Pemerintah Gelontorkan Rp 97,44 Triliun untuk KPR FLPP

"Program FLPP tahun 2023 akan didampingi dengan program SBUM dengan jumlah sama 220.000 unit sebesar Rp 0,89 triliun dan SSB sebanyak 754.004 unit senilai Rp 3,46 triliun," ujar Herry dikutip dari laman Kementerian PUPR, Senin (5/9/2022).

Pada TA 2023 juga akan disalurkan program bantuan subsidi Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) senilai Rp 4,64 triliun dari dana masyarakat untuk 54.924 unit.

Sehingga, total target penyaluran bantuan subsidi perumahan TA 2023 sebanyak 274.924 unit atau sebanyak Rp 34,17 triliun.

Dana ini bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) TA 2023 sebesar Rp 29,53 triliun dan dana masyarakat Rp 4,64 triliun.

Menurut Herry, fasilitas kemudahan dan bantuan pembiayaan perumahan Kementerian PUPR diharapkan dapat meningkatkan akses dan keterjangkauan.

Ini utamanya bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) terhadap pembiayaan perumahan yang layak huni.

Selain itu, juga berupaya mengatasi kekurangan perumahan (backlog), di mana pada tahun 2021 sebesar 12,7 juta dengan pertumbuhan penduduk setiap tahun 640.000 jiwa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com