JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta akan membangun Jakarta Sewerage System (JSS) pada tahun 2023.
Melansir unggahan Twitter resmi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta @DKIJakarta, JSS adalah Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) skala perkotaan dan terintegrasi.
Terdapat beberapa tujuan pembangun sewerage system. Pertama, untuk memperbaiki kualitas air dan mencegah penyakit bawaan air.
Kedua, meningkatkan cakupan pengelolaan dan akses pelayanan air limbah melalui sistem perpipaan dan interceptor.
Ketiga, memperbaiki kualitas lingkungan, khususnya kualitas air permukaan, air tanah dan sumber alternatif air baku.
Baca juga: Basuki Klaim Forum Air Dunia di Bali Sangat Ditunggu, 12 Kepala Negara Bakal Hadir
Keempat, menjadi sarana edukasi masyarakat untuk berpartisipasi menciptakan lingkungan sehat.
Adapun JSS ini terbagi menjadi 15 zona di Jakarta yang termasuk zona 0 atau Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Waduk Setiabudi yang sudah beroperasi.
Proyek selanjutnya adalah pembangunan JSS zona 1 yaitu IPAL di kawasan Waduk Pluit. Areanya mencakup Kecamatan Tambora, Taman Sari, Gambir, Menteng, sebagian Tanah Abang, Sawah Besar, Penjaringan dan Pademangan.
Target dari pembangunan JSS zona 1 ini adalah mampu melayani wilayah seluas 4.901 hektar dengan kapasitas IPAL sebesar 240.000 meter kubik per hari.
Kemudian, menjadi sistem pengaliran dan pengumpulan air limbang dengan sistem perpipaan dan interceptor.
Baca juga: Sudah Tahu Risiko Septic Tank yang Tidak Pernah Disedot?
Proyek JSS zona 1 ini rencananya dilaksanakan pada tahun 2023-2027 dan menggunakan teknologi Anoxic Anaerobic Oxic + Membrane Bioreactor (A20 + MBR).
Berikut merupakan sebaran zonasi proyek JSS lainnya: