Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Triwulan II, Penyaluran KPR dan KPA Terkontraksi

Kompas.com - 20/08/2022, 13:30 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktivitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) di sebagian kota Indonesia mengalami tekanan.

Tercermin dalam Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia Triwulan II-2022 yang dilakukan terhadap sampel developer di 18 kota.

Mencakup wilayah Jabodebek, Banten, Bandung, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Manado, Makasar, Denpasar, Pontianak.

Selanjutnya Banjarmasin, Bandar Lampung, Palembang, Padang, Medan, Batam, Balikpapan, Pekanbaru, dan Samarinda.

Pada Triwulan II-2022, pertumbuhan total nilai kredit KPR dan KPA secara tahunan tercatat melambat sebesar 7,07 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yaitu 10,61 persen (yoy).

Sementara, penyaluran KPR dan KPA secara triwulanan terpantau tumbuh negatif sebesar -0,62 persen (qtq), terkontraksi dibandingkan triwulan sebelumnya 2,20 persen (qtq).

Baca juga: Sebesar Ini Realisasi KPR FLPP dan BP2BT Per Juni 2022

Lalu pencairan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) juga tercatat sebesar Rp 5,98 triliun, atau tumbuh negatif -17,29 persen (yoy), lebih rendah dari triwulan sebelumnya yakni 122,01 persen (yoy).

Di sisi lain, pembiayaan non-perbankan masih menjadi sumber pembiayaan utama pengembang saat pembangunan properti residensial pada Triwulan II-2022.

Terindikasi dari sebesar 64,82 persen dari total kebutuhan modal pembangunan bersumber dari dana internal.

Sumber pembiayaan lainnya yang menjadi alternatif antara lain pinjaman perbankan sebesar 21,29 persen, dan pembayaran dari konsumen 9,07 persen dari total modal.

Berdasarkan komposisi dana internal, porsi terbesar berasal dari laba ditahan 48,19 persen, diikuti modal disetor 46,96 persen.

Sementara dari sisi konsumen, pembelian properti residensial mayoritas dilakukan melalui skema pembiayaan KPR dengan pangsa sebesar 74,97 persen dari total pembiayaan.

Baru kemudian diikuti oleh skema pembiayaan tunai bertahap sebesar 16,61 persen, dan secara tunai 8,42 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com