Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bali Utara Batal Punya Bandara Baru

Kompas.com - 29/07/2022, 20:28 WIB
Masya Famely Ruhulessin

Penulis

JAKARTA,KOMPAS.com - Impian masyarakat Bali untuk memiliki bandara kedua harus pupus. Hal ini karena proyek Bandara Bali Utara dicoret pemerintah dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN).

Meskipun merupakan destinasi wisata internasional, hingga saat ini Bali hanya memiliki satu bandara saja yakni Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai yang berlokasi di sebelah selatan Bali.

Tak hanya proyek Bandara Bali saja yang dicoret dari daftar PSN. Total ada 8 proyek yang akan ditiadakan.

Ketua Tim Pelaksana Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) Wahyu Utomo mengatakan penghapusan dilakukan karena ada sejumlah persoalan pada proyek tersebut.

Baca juga: Melongok Keunggulan Turyapada, Menara Jangkung Pertama Bertaraf Internasional di Bali

Persoalan tersebut dinilai tak bisa selesai pada 2024 atau saat berakhirnya masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurutnya, daftar PSN sebelumnya termaktub dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Permenko) No. 7 Tahun 2021 tentang Perubahan Daftar Proyek Strategis Nasional. Isi PSN terdiri dari 208 proyek dan 10 program.

Namun seiring dinamika dalam pembangunan PSN, pemerintah bakal menerbitkan regulasi penggantinya dalam waktu dekat. Yakni berupa Permenko No. 9 Tahun 2022, dengan jumlah PSN terdiri dari 200 proyek dan 12 program. Artinya ada 8 proyek yang akan dicoret sebagai PSN.

"Jadi ada proyek yang dikeluarkan (dari daftar PSN) dan 2 (program) yang baru. Nanti detailnya terdapat dalam Peraturan Menko Perekonomian," jelas Wahyu Utomo dalam konferensi pers, Selasa (26/07/2022).

Kendati terdapat 8 PSN yang akan dicabut statusnya, Wahyu hanya menyebutkan lima proyek yakni Bendungan Tiro di Aceh, Inland Waterway Cikarang-Bekasi-Laut Jawa (CBL), Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Api-api, Proyek Kereta Api di Kalimantan Utara dan Bandara Bali Utara.

Baca juga: KTT G20 Akan Bikin Okupansi Sektor Perhotelan di Bali Naik

Dia mencontohkan terkait Bendungan Tiro, proyek ini perlu diganti lokasinya. Karena masyarakat sekitar tidak setuju dengan adanya pembangunan bendungan tersebut.

Sehingga karena kondisi tersebut, prosesnya masih memakan waktu lama dan diperkirakan baru selesai pembangunan melewati tahun 2024.

Kemudian untuk pembangunan Inland Waterway Cikarang-Bekasi-Laut Jawa (CBL), kajian mengenai proyek ini belum juga rampung.

Lalu terdapat pula KEK Tanjung Api-api di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, yang tidak menunjukkan progres pembangunan.

"Proyek ini (KEK Tanjung Api-Api) enggak ada progresnya, sehingga penggantinya sedang disiapkan," pungkas Wahyu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com