Sengketa Lahan Warga Sari Rejo dan TNI AU, Lanud Soewondo Pindah ke Hamparan Perak

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mencanangkan pemindahan Landasan Udara (Lanud) Soewondo ke Tandem di Hamparan Perak, Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut) untuk menyelesaikan konflik pertanahan antara masyarakat Sari Rejo dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU).

Lahan yang ditempati tersebut milik PT Perkebunan Nusantara II seluas 1.100 hektar. Namun, penyelesaiannya akan terbagi dalam dua tahap. 

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto menjelaskan, tahap pertama seluas 600 hektar akan dibangun untuk pembangunan Lanud.

"Sisanya sebagai pencadangan untuk keperluan perluasan," jelas Hadi dikutip dari laman Kementerian ATR/BPN, Jumat (22/7/2022).

Menurut Hadi, pemilihan lokasi pemindahan Lanud Soewondo ke wilayah Hamparan Perak merupakan keputusan yang tepat.

Baca juga: Oknum BPN yang Terlibat Sengketa Tanah, Tak Bisa Ditolerir

Sebab, lokasi yang dipilih memiliki letak yang memenuhi standar keamanan penerbangan.

Namun, kata dia, lahan yang dicanangkan akan menjadi Landasan Udara Tandem masih berstatus Hak Guna Usaha (HGU) aktif dan masih ditanami kelapa sawit serta tebu.

"Proses (pemindahan) akan tetap dilakukan, sehingga pembangunan bisa berjalan dengan baik," ujar Hadi menambahkan.

Demi mendukung jalannya pembangunan Lanud Tandem, Hadi telah menyepakati kerja sama dengan TNI AU.

Namun, akan dilakukan penjagaan terhadap lahan yang akan dibangun. Sehingga, seluruh tahapan pembangunan Lanud bisa berjalan lancar.

"Kita bersama TNI AU perlu menjaga lahan tersebut dan menyosialisasikan kepada masyarakat bahwa akan dibangun pengganti Lanud Soewondo," tambahnya.

Pada tahun 2016 silam, terjadi kerusuhan karena sengketa lahan sengketa lahan yang berujung penyerangan oleh oknum Paskhas TNI AU Lanud Soewondo terhadap warga Sari Rejo.

Akibatnya, bentrok yang terjadi antara anggota TNI AU dan warga Sari Rejo telah menyebabkan 20 orang luka-luka.