Kualitas Pegawai Jadi Kunci Pengembangan Sektor Perhotelan

JAKARTA, KOMPAS.com - Kualitas sumber daya manusia (SDM) atau pegawai perusahaan jadi kunci pengembangan sektor perhotelan.

Melansir rilis Colliers, Jumat (22/7/2022), diperkirakan sekitar 22-26 persen biaya operasional perhotelan akan dialihkan untuk tenaga kerja.

Tetapi hal tersebut bisa dianggap sebagai investasi karena kualitas pegawai akan memberikan efek domino terhadap kualitas produk yang ditawarkan.

Ini juga akan memengaruhi kepuasan pelanggan hingga berdampak pada angka pendapatan perusahaan.

Sehingga, tidak salah apabila SDM menjadi aset paling berharga bagi pelaku industri perhotelan saat ini.

Baca juga: Kenapa Tak Ada Lantai 13 di Hotel dan Pencakar Langit?

Pelaku industri diimbau untuk tidak melakukan investasi yang hanya berfokus pada konsep, lokasi, dan tipe properti.

Melainkan juga menentukan strategi untuk memikat pegawai berkualitas kembali ke industri serta mengedepankan investasi SDM.

Sangat disayangkan akibat pandemi, saat ini kepercayaan calon pegawai di sektor pelayanan dan pariwisata terlihat sangat sensitif serta rapuh terjadi krisis.

Salah satu contoh penyebabnya adalah tingkat hunian kamar hotel di Bali yang masih tertinggal jauh jika dibandingkan dengan situasi sebelum pandemi.

Sebagian besar wisatawan yang pergi ke Bali lebih memilih akomodasi hotel berbintang atau vila mewah.

Baca juga: Tahun 2021 Okupansi Hotel di Seluruh Indonesia Turun, Bali Anjlok Paling Drastis

Berbeda halnya dengan okupansi hotel di Jakarta dan Surabaya yang tercatat lebih tinggi dibandingkan di Bali.

Colliers berpendapat okupansi hotel di dua kota besar tersebut didukung oleh kegiatan meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE), pernikahan, serta acara offline lain.

Sedangkan okupansi di Bali lebih mengandalkan wisatawan yang hendak berlibur dengan sedikit aktivitas MICE.

Pertumbuhan okupansi perhotelan juga berjalan sesuai musim. Tetapi jika dilihat secara keseluruhan, peningkatan okupansi di Bali masih sangat moderat.