Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permintaan Seret, Penjualan Lahan Industri di Surabaya Tersendat

Kompas.com - 11/07/2022, 20:37 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjualan lahan industri di Surabaya, Jawa Timur, dilaporkan tersendat karena sedikitnya  permintaan.

Hal iniColliers International Indonesia. Akan tetapi penjualan lahan terpantau bergerak khusus di kawasan industri Java Integrated and Ports Estate (JIIPE).

Adapun total lahan industri terjual hingga kuartal I-2022 mencapai 69 persen atau seluas 1.452 hektar.

Untuk diketahui, Greater Surabaya dikategorikan menjadi 3 area, yakni pusat mencakup Surabaya, selatan mencakup Mojokerto, Ngoro, Pasuruan, Sidoarjo dan utara mencakup Gresik dan Tuban.

Untuk Gresik, diperkirakan akan menjadi destinasi investasi lahan industri pada masa mendatang karena wilayah ini merupakan rumah bagi industri manufaktur.

Baca juga: Penjualan Lahan Industri Naik 22 Persen, Bekasi Mendominasi

Sementara pada kuartal yang sama, masih belum ada pasokan baru untuk area industri Surabaya dan sekitarnya.

Total lahan yang tersedia kini adalah sebanyak 3.118 hektar yang mayoritas terletak di area utara dan selatan.

Diperkirakan pasokan baru yang akan masuk seluas 320 hektar di Mojokerto dan Sidoarjo serta 600 hektar di Gresik.

Di sisi lain, harga lahan industri di Greater Surabaya berkisar antara Rp 1,35-7,5 juta per meter persegi.

Penyebab dari adanya variasi harga lahan industri ini adalah aksesibilitas, jarak mendapatkan sumber bahan baku hingga jalur transportasi ke pelabuhan dan bandara.

Baca juga: Meski Diterpa Pandemi, Tingkat Serapan Lahan Industri Bekasi Masih yang Tertinggi

Sedangkan untuk kawasan industri yang hampir atau bahkan telah habis lahannya, maka akan mengambil pendapatan dari biaya servis utilitas, seperti distribusi aliran listrik dan pengelolaan air limbah.

Beralih ke kawasan pergudangan, area sektor ini terletak di Osowilangun, Tanndes, Margomulyo dan Kaliana.

Seluruh kawasan pergudangan tersebut merupakan bangunan tradisional, sementara pergudangan modern masih terbatas di lima proyek dengan luas total 200.000 meter persegi.

Harga sewanya adalah Rp 65.000-75.000 per meter persegi per bulan untuk pergudangan modern dan Rp 25.000-45.000 per meter persegi per bulan untuk tradisional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com