Kalah Populer, Banyak Gedung Kantor Tua di Bangkok Kosong Melompong

JAKARTA, KOMPAS.com - Cukup banyak gedung perkantoran di Bangkok, Thailand, yang sudah ada sebelum tahun 2002 mulai ditinggalkan.

Hal ini terjadi karena gempuran gedung perkantoran premium yang dibangun selama 10 tahun terakhir lebih menarik minat para penyewa. Belum lagi, sistem kerja hybrid yang mulai diterapkan oleh banyak perusahaan.

Berdasarkan data JLL, pada kuartal 1 tahun 2022, lebih dari dua pertiga dari persediaan kantor di Bangkok sudah masuk dalam kategori tua.

Baca juga: Catat! Ini Rincian Biaya Urus Sertifikat Tanah di Kantor Pertanahan

Bahkan sebagian besar bangunan kantor tersebut tidak terpelihara dengan baik dibandingkan dengan stok gedung kantor yang lebih baru.

Seperti dikutip dari Real Estate Asia, para penyewa memilih hengkang ke gedung perkantoran premium karena gedung kantor lawas dinilai sulit beradaptasi dengan model kerja hybrid serta memiliki biaya perawatan yang tinggi.

Setelah merebaknya pandemi Covid-19 pada awal 2020, para penghuni kantor mulai beradaptasi dengan sistem kerja dari rumah, sehingga mengurangi permintaan akan ruang kerja.

Meningkatnya gedung perkantoran kosong ini, memaksa para pemilik gedung untuk menawarkan diskon harga sewa demi mempertahankan arus kas.

Namun tetap saja kesenjangan antara ketersediaan kantor modern dan gedung kantor tua menjadi semakin lebar.

Pada tahun 2026 mendatang, diperkirakan lebih dari dua juta meter persegi ruang kantor premium yang berdiri di Bangkok. Ini tentu akan memperburuk kondisi gedung perkantoran tua.

Untuk mengantisipasi kerugian berkepanjangan, JLL menyarankan para pemilik gedung tua ini melakukan renovasi agar terlihat lebih modern.

Baca juga: Tarif Sewa Gedung Perkantoran Bersertifikat Hijau Lebih Mahal

Beberapa hal yang dilakukan termasuk pembenahan area umum, upgrade fasad, dan mengubah ruang yang kurang dimanfaatkan menjadi uang.

Selain perubahan struktural, para pemilik gedung juga dapat melakukan alih fungsi gedung misalnya mengubah gedung-gedung tersebut menjadi pusat kesehatan atau teknologi.

Cara tersebut merupakan solusi agar para pemilik gedung perkantoran yang sudah tua dapat tetap mempertahankan asetnya serta bisa kompetitif di pasaran.