Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penguasa Wilayah Kepala Naga Ini Punya Cadangan Lahan 2.000 Hektar

Kompas.com - 08/07/2022, 05:30 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Summarecon Agung Tbk yang berbasis di Kelapa Gading, Jakarta Utara, yang dipercaya sebagai wilayah "kepala naga", tercatat punya cadangan lahan atau land bank seluas 2.000 hektar.

Cadangan lahan seluas itu cukup untuk pengembangan properti, sebagai core business pengembang rintisan Sutjipto Nagaria tersebut, selama sepuluh tahun ke depan.

Corporate Secretary PT Summarecon Agung Tbk Jemmy Kusnadi saat keterbukaan publik RUPST di Jakarta, Kamis (7/7/2022).

"Lahan seluas 2.000 hektar itu untuk pengembangan sepuluh tahun ke depan," kata Jemmy.

Lahan ini tersebar di Kelapa Gading (Jakarta), Bekasi (Jawa Barat), Serpong (Banten), Bogor (Jawa Barat), Bandung (Jawa Barat), Karawang (Jawa Barat), dan Makassar (Sulawesi Selatan).

Baca juga: Meski Pandemi, Summarecon Cetak Rekor Pra-penjualan Tertinggi Rp 5,2 Triliun

Kendati memiliki cadangan lahan luas, namun belum seluruhnya dikuasai untuk bisa dikembangkan menjadi produk properti hunian, komersial, dan sejumlah fasilitas yang melengkapinya.

Oleh karena itu, kata Jemmy, belanja modal atau capital expenditure senilai Rp 600 miliar yang ditetapkan Perseroan hingga akhir 2022, akan digunakan untuk akuisisi lahan, dan realisasi pembangunan proyek eksisting.

Adapun hingga Juni 2022, Perseroan mampu mencetak marketing sales sebesar Rp 2,3 triliun. Angka ini merupakan pencapaian 46 persen dari total target marketing sales Rp 5 triliun pada tahun 2022.

Perolehan ini merupakan kelanjutan dari pertumbuhan positif kinerja keuangan Perseroan pada tahun buku 2021. Perseroan membukukan pra-penjualan senilai Rp 5,2 triliun atau 30 persen di atas target Rp 4 triliun.

Pencapaian ini juga jauh lebih tinggi 58 persen dibanding tahun 2020 sebesar Rp 3,3 triliun.

"Hal ini merupakan rekor tertinggi dalam sejarah perusahaan,” ujar Presiden Direktur PT Summarecon Agung Tbk Adrianto P Adhi.

Unit usaha pengembangan properti mencatatkan pendapatan sebesar Rp 4,15 triliun, meningkat 13 persen dibandingkan pendapatan tahun sebelumnya sebesar Rp 3,67 triliun.

Menurut Adrianto, pengembangan properti masih merupakan unit usaha terbesar Perseroan dengan kontribusi sebesar 75 persen dari total pendapatan perusahaan.

Pendapatan pada unit bisnis ini didominasi oleh segmen perumahan, yaitu sebesar 66 persen dari total pendapatan pengembangan properti, yang mengalami peningkatan sebesar Rp 732 miliar (37 persen), dengan total menjadi Rp 2,72 triliun.

Bisnis pusat perbelanjaan dan properti ritel memberikan kontribusi sebesar 91 persen dari pendapatan unit investasi dan manajemen properti.

Meski tidak dapat beroperasi sepenuhnya, pusat perbelanjaan masih dapat mempertahankan tingkat hunian lebih dari 90 persen.

Summarecon Mall Kelapa Gading menyumbang 46 persen dari pendapatan segmen bisnis ini sementara Summarecon Mall Serpong dan Summarecon Mall Bekasi masing-masing menyumbang 30 persen dan 22 persen.

Sedangkan unit usaha lain seperti klub olahraga, hotel, manajemen properti dan layanan lain-lain yang tercakup dalam unit usaha ini mencatat peningkatan pendapatan Rp 36 miliar (8 persen), yaitu menjadi Rp 502 miliar dan secara kolektif menyumbang 8 persen dari total pendapatan tahun berjalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com