Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

40 Anak di Yogyakarta Inisiasi Bersihkan dan Pilah Sampah Sungai Code

Kompas.com - 28/06/2022, 10:30 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekitar 40 anak Child Campaigner Yogyakarta Save the Children Indonesia menginisiasi aksi bersih sungai dan pilah sampah di wilayah Sendowo yakni area bagian tengah Sungai Code Yogyakarta.

Aktivitas ini merupakan bagian dari Aksi Generasi Iklim yang digagas oleh Save the Children Indonesia sejak April 2022.

Aksi yang dilakukan pada Minggu, (26/6/2022), ini menyoroti tingkat kesadaran masyarakat di wilayah perkotaan Yogyakarta terkait menjaga kebersihan dan memelihara sungai.

Ini bertujuan dalam meminimalisasi risiko dan dampak buruk yang pernah terjadi pada tahun 2017 silam.

Saat itu, terjadi Siklon Tropis Cempaka yang melanda Yogyakarta, terutama wilayah hilir Sungai Code yakni di Pleret–Imogiri, Kabupaten Bantul.

Anggota Child Campaigner Yogyakarta-Save the Children Indonesia Kahfi (17) berpendapat, penumpukan sampah limbah rumah tangga maupun industri di sungai dapat memperburuk kondisi iklim yang akan berdampak langsung terhadap anak.

"Beberapa dampak yang dirasakan oleh anak yaitu gatal-gatal akibat penurunan kualitas air, pencemaran udara, berkurangnya ruang bermain untuk anak, hingga ancaman banjir luapan sungai," ujarnya dikutip dari siaran pers, Senin (27/6/2022).

Baca juga: Setahun Badai Seroja, Walhi Minta Pemerintah Tetapkan Hari Bencana NTT

Setelah kegiatan ini diadakan, anak-anak diharapkan dapat lebih memahami tentang krisis iklim terutama tindakan preventif yang dapat dilakukan sesuai dengan kapasitas anak.

Krisis iklim utamanya berkontribusi pada pemanasan suhu permukaan laut yang merupakan sumber dari tumbuhnya siklon tropis.

Dari tahun ke tahun, siklon tropis di Indonesia mengalami peningkatan, mulai dari Cempaka pada 2017 sampai dengan Seroja 2021.

Data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan, pada 2017, untuk kali pertama siklon tropis terjadi dua kali dalam setahun.

Selain waktu kejadian yang berdekatan, keduanya terbentuk di rentang yang semakin dekat dengan garis khatulistiwa.

Dampak yang ditimbulkan dari fenomena siklon tersebut berupa potensi hujan lebat yang mengakibatkan banjir serta longsor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com