JAKARTA, KOMPAS.com - Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Banjardowo di Kabupaten Jombang, Jawa Timur dikembangkan jadi menggunakan sistem sanitary landfill.
Semula, TPA Banjardowo menggunakan sistem penimbunan sampah terbuka atau open dumping.
Pengoperasian TPA dengan sistem sanitary landfill disebut bisa mengurangi dampak pencemaran, baik air, tanah, maupun udara sehingga lebih ramah lingkungan.
Adapun sistem sanitary landfill dibangun dengan melakukan pelapisan lahan pembuangan atau sel aktif TPA menggunakan 3 lapis perlindungan lingkungan.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, penanganan masalah sampah dapat dilakukan melalui dua aspek, yakni struktural dengan membangun infrastruktur persampahan dan non-struktural seperti mendorong perilaku hidup bersih dan sehat.
Baca juga: Tiga TPA di Jatim Tuntas Dikembangkan Sistem Sanitary Landfill
“Pembangunan infrastruktur pengolahan sampah skala kawasan dinilai efektif untuk volume sampah yang tidak terlalu besar, sehingga pengurangan sampah dapat dilakukan mulai dari sumbernya," kata Basuki, mengutip laman resmi Kementerian PUPR, Selasa (7/6/2022).
Menurutnya, dibutuhkan dukungan pemerintah kabupaten atau kota, terutama dalam penyediaan lahan.
Untuk diketahui, pengembangan TPA Banjardowo merupakan kerja sama antara Pemerintah Indonesia melalui Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR dengan Pemerintah Jerman dalam Program Emission Reduction in Cities–Solid Waste Management (ERIC-SWM).
Dukungan pembangunan Kementerian PUPR mencakup penyusunan desain TPA sampah dan fasilitas pendukungnya, pekerjaan konstruksi TPA sampah dan fasilitas pendukungnya, serta pengadaan alat berat pendukung.
Sementara konstruksi pengembangan TPA Banjardowo dilaksanakan oleh kontraktor PT Adhi Karya.
Baca juga: TPA Regional Mamitarang Tampung Limbah Rumah Tangga di Empat Wilayah
Berdasarkan data, progres fisik pengembangan TPA tersebut sudah 94,99 persen dengan anggaran yang ditelan sebesar Rp 185 miliar.
“Terdapat 4 kota atau kabupaten lain yang menjadi pilot dalam program tersebut, yakni Kota Jambi, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Jombang," Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti menambahkan.
Diana mengatakan, pengembangan TPA Banjardowo ditargetkan dapat selesai di pertengahan Juli 2022 dan langsung dimanfaatkan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Jombang untuk pengelolaan sampah.
TPA ini memiliki kapasitas 110 ton per hari untuk melayani sampah rumah tangga penduduk Jombang sebanyak 895.000 jiwa.
“Dengan kapasitas tersebut sudah cukup memadai untuk mengelola hasilan sampah di Jombang yang berdasarkan data sebesar 120 ton per hari,” kata Diana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.