Keuntungan Tinggal di Bogor, Bisa Tingkatkan Kualitas Hidup

JAKARTA, KOMPAS.com - Di Jabodetabek, Bogor adalah salah satu wilayah yang paling diminati untuk dihuni.

Merujuk pada Indonesia Property Market Index Q4 2021, di saat kota lain mengalami penurunan tren pencarian properti, Kota Bogor justru mengalami peningkatan sebesar 21,84 persen per kuartalan.

Dengan harga yang cenderung stagnan atau kenaikan yang hanya mencapai 0,04 persen, Kota Bogor mengalami pertumbuhan suplai yang cepat mencapai 10,83 persen.

Sementara itu, jika dilihat di Sistem Informasi Kumpulan Pengembang (SiKumbang) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), stok rumah di Bogor masih terus bergerak, bahkan selama masa pandemi.

Terkait hal ini, Wakil Ketua Umum Real Estat Indonesia (REI) Bambang Ekajaya mengatakan, hal ini dikarenakan Bogor sangat cocok bagi masyarakat yang ingin mencapai kualitas hidup yang lebih baik.

Baca juga: Lagi, Pilihan Rumah Murah di Bogor, Serba Rp 168 Juta

"Konsep pengembangan di daerah Bogor sangat cocok untuk mereka yang ingin quality of life lebih baik," ungkap Bambang saat dihubungi Kompas.com, Senin (30/5/2022).

Selain itu, Bogor sebagai salah satu wilayah selatan Jakarta memiliki konsep pengembangan hunian bernuansa resor.

Menurutnya, Bogor adalah tempat yang tepat bagi masyarakat ekonomi menengah ke atas yang merasa penat dengan kepadatan Jakarta dan ingin tinggal di area yang relatif terbuka dan sejuk.

Bogor juga disebut bisa mendukung masyarakat dengan konsep kerja hybrid di era digital dengan sebagian waktu bekerja di rumah (WFH).

Namun demikian, daerah selatan Jakarta awalnya tidak terlalu dikembangkan secara masif, kecuali Sentul.

Baca juga: Mau Sewa Apartemen Gratis di Bogor? Begini Caranya

Ini dikarenakan selatan Jakarta merupakan daerah penyangga sekaligus area resapan air.

Tetapi menurut Bambang, melalui adanya perkembangan saat ini, wilayah Bogor dan sekitarnya terus dibangun dengan lebih masif.

"Apalagi dengan suksesnya salah satu developer mengembangkan area Bogor dengan penjualan yang bagus," tambah Bambang.

Jelas Bambang, memang terjadi perubahan tren perumahan setelah area barat Jakarta seperti Serpong dan Tangerang yang tumbuh pesat dan padat.

Pertumbuhan pesat dan padat juga terjadi di timur Jakarta, mulai dari Bekasi, Cikarang hingga Karawang.

"Sekarang mulai lebih aktif di selatan Jakarta, dari Sentul sampai dengan Bogor. Sedangkan utara Jakarta kita tahu itu laut, hanya bisa dengan reklamasi yang sangat mahal biayanya, izin yang sulit dan masalah lingkungan," pungkas Bambang.