JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 90 rumah dan fasilitas umum mengalami kerusakan akibat terpaan angin puting beliung yang menerjang wilayah Gunungkencana, Banten, Senin (9/5/2022).
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Agus Reza Faisal pada Selasa (10/5/2022).
"Sekitar 90 rumah dan fasilitas umum mengalami kerusakan akibat angin puting beliung. Kerusakaannya masuk dalam kategori ringan, sedang dan berat, " ujar Agus seperti dikutip dari Antara.
Baca juga: Angin Kencang Bisa Bikin Rumah Rusak, Begini Cara Melindunginya
BPBD Lebak mengatakan jumlah ini masih mungkin akan bertambah karena proses pendataan masih berlangsun di lapangan. Terlebih lokasi rumah warga setempat berada di pegunungan dan perbukitan.
Sebagian besar kerusakan rumah warga terjadi karena genteng rumah berjatuhan (rusak bagian atap) seperti Gedung SDN 1 Gunungkencana.
Meskipun demikian, hingga saat ini masih belum ada laporan korban jiwa maupun luka-luka akibat bencana alam itu.
"Kami melakukan pendataan rumah warga dan fasilitas umum untuk selanjutnya dilaporkan kepada Bupati Lebak, " kata Agus.
BPBD Lebak mengimbau masyarakat, khususnya yang tinggal di dataran tinggi agar meningkatkan kewaspadaan terhadap angin puting beliung.
Mengingat saat ini memasuki musim pancaroba, sehingga berpeluang hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir.
Baca juga: Sambut Tamu Lebaran, Ini Cara Buat Kipas Angin Terasa Segar
Peringatan kewaspadaan itu juga dikeluarkan untuk mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa. Potensi cuaca buruk diprakirakan terjadi pada sore hari, seperti yang terjadi di Gunungkencana.
Agus menambahkan pihaknya akan menyalurkan bantuan logistik kepada warga korban angin puting beliung tersebut setelah dilakukan pendataan guna meringankan beban ekonomi warga yang terdampak bencana alam.
Bantuan tersebut antara lain pokok, sarden, lauk pauk, makanan siap saji juga aneka makanan serta minuman kemasan.
Pewarta: Mansyur suryana - Editor : Sambas