Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbandingan Infrastruktur Jalan di Inggris dengan Indonesia dari Kaca Mata Ekspatriat

Kompas.com - 08/05/2022, 14:05 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Baru-baru ini warga negara asing (WNA) asal Inggris, Colm Downes, membagikan cerita perjalanan mudiknya bersama keluarga dari Jakarta ke Rembang, Jawa Tengah.

Dalam unggahan Twitternya, dia tampak kagum dengan infrastruktur jalan di Indonesia yang selama ini dianggap tertinggal dibanding negara luar.

"Beberapa orang masih mengira saya tinggal di pulau kecil yang belum berkembang. Saya harus mengundang mereka untuk berkunjung. Mereka mungkin cukup terkejut," tulis Colm.

Untuk diketahui, dia mulai melakukan perjalanan pada Rabu (27/04/2022) atau H-5 Lebaran, dan tiba di rumah pada Kamis (28/04/2022).

Baca juga: Ritual Mudik dan Kemajuan Infrastruktur Indonesia yang Membuat WN Inggris Takjub

Kemudian melakukan perjalanan balik pada Selasa (02/05/2022) atau H+1 Lebaran pukul 13.00 WIB, dan tiba di Jakarta pada Rabu (03/05/2022) sebelum pukul 03.00 WIB.

Pria yang dibesarkan di Suffolk itu mengaku terpukau dengan jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) atau Jalan Layang MBZ yang memiliki panjang 36 kilometer.

"36 kilometer!! Lebih jauh dari Ipswich ke Colchester (saya dibesarkan di Suffolk). Jalan layang M4 Chiswick di London hanya sepanjang 2 mil (5 kilometer)," bebernya kepada Kompas.com.

Selain itu, Colm menilai bahwa kondisi jalan dari Semarang ke Jakarta sama baiknya dengan kebanyakan jalan raya di Inggris.

"Namun di Inggris hanya ada sedikit jalan tol lebih banyak di Perancis dan Jerman," tandasnya.

Akan tetapi, menurutnya sebagian besar jalan raya di Inggris sudah gratis. Lalu jalan tol utamanya memiliki jembatan dan terowongan besar.

Sementara itu, penggunaan kartu elektronik untuk membayar tol di Indonesia lebih efisien daripada di Inggris.

Baca juga: Rekor Kembali Tercipta, Volume Kendaraan Arus Balik 2022 di Jalan Tol

Awalnya memang dilakukan pembayaran secara tunai, tapi telah berubah dan menjadi otomatis di mana pengguna tol akan membeli saldo pra-bayar melalui aplikasi.

"Perbedaan besar lainnya adalah bahwa di London, pengguna jalan tol bisa membayar biaya kemacetan juga biaya emisi karbon. Pembayaran ini mendorong orang menggunakan transportasi umum," pungkas Colm.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com