Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desain Tata Letak Rest Area Jalan Tol Dinilai Tak Ideal, Ini Alasannya

Kompas.com - 04/05/2022, 12:17 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Layout kawasan rest area jalan tol di Indonesia dinilai sudah tidak relevan. Salah satu sumber persoalannya berkaitan dengan fasilitas parkir.

Desain tata letak fasilitas di rest area yang kurang ideal itu berdampak pada kegiatan mudik Lebaran 2022.

Sebagaimana mengutip dari laman resmi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) pada Minggu (01/05/2022) lalu.

Usai melakukan pemantauan udara menggunakan helikopter, Kepala BPJT Danang Parikesit menyampaikan bahwa rest area perlu menjadi salah satu fokus evaluasi.

Baca juga: Bahu Jalan dan Rest Area Jadi Fokus Evaluasi Mudik via Tol Trans-Jawa

Seperti di pintu masuk rest area, jalan aksesnya banyak antrean kendaraan. Sehingga menutup jalan dan melebar ke jalan utamanya.

"Selain itu manajemen parkir di rest area juga harus tetap diperhatikan," kata Danang.

Sementara itu, Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio mengatakan bahwa desain tata letak rest area bisa menjadi sumber kemacetan di jalan tol.

"Saya sudah mengatakan sejak lima tahun lalu bahwa desain rest area yang ada saat ini sudah tidak cocok dan akan menjadi titik kemacetan utama," ujarnya kepada Kompas.com, Minggu (01/05/2022) lalu.

Karena arus lalu lintas di dalam rest area semrawut. Contohnya kendaraan diperbolehkan parkir didepan toilet, musala atau masjid, warung dan sebagainya.

Sehingga lalu lintas di dalam rest area kusut dan padat, kendaraan tidak bisa masuk maupun keluar. Akibatnya ada masyarakat yang istirahat dan parkir di bahu jalan.

"Saya sudah menyampaikan bahwa desain rest area yang cocok dan dipakai di seluruh dunia yaitu tempat parkirnya berada di depan," tuturnya.

Baca juga: Mudik via Tol Trans-Jawa Tahun Ini Lebih Lancar? Ini Kata Pengamat

Baiknya semua halaman depan rest area hanya untuk tempat parkir kendaraan. Selanjutnya masyarakat berjalan kaki dari tempat parkir jika hendak ke toilet hingga musala atau masjid. 

"Jadi tidak ada mobil yang berputar-putar di dalam rest area," tandas Agus Pambagio.

Menurut dia, rest area yang menerapkan desain seperti itu ada di Km 456 Tol Semarang-Solo. Meskipun rest area itu bertipe B sehingga tidak ada SPBU.

"Paling tidak dibangun harus mengikuti kaidah itu. Kalau tidak, akan selalu menjadi pekerjaan rumah (PR) Korlantas Polri dan akan berbahaya karena orang beristirahat di bahu jalan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com