JAKARTA, KOMPAS.com - Tamu domestik diprediksi akan menjadi penopang pemulihan okupansi hotel di Jakarta pada 2022.
Hal tersebut berdasarkan riset konsultan properti yakni Jones Lang LaSalle (JLL) bertajuk Indonesia Hotels Market Update 2022.
Pada Kuartal I-2022, jumlah pasokan tersedia tercatat sebanyak 61.986 kamar. Seiring tidak adanya pasokan baru yang selesai pada triwulan ini.
Baca juga: Okupansi Hotel Jakarta Turun di Kuartal 1-2022
Sementara itu tingkat okupansi hotel di Jakarta senilai 48,2 persen. Persentase itu terhitung hingga Februari 2022.
Kemudian, average daily rate (ADR) atau tarif rata-rata harian sekitar Rp 2,08 juta dan revenue per available room (RevPAR) atau pendapatan rata-rata dari kamar yang tersedia sekitar Rp 1 juta.
Tamu atau wisatawan domestik tetap menjadi pendorong utama yang ada untuk hotel mewah di Jakarta.
Meskipun permintaan secara keseluruhan tetap di bawah periode normal sebelumnya karena kurangnya pengunjung korporat internasional.
Di sisi lain, pembukaan hotel tetap terbatas pada tahun 2021 dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Beberapa pembukaan yang direncanakan pada tahun 2021 telah ditunda di kemudian hari atau ditunda tanpa batas waktu. Seiring penundaan konstruksi dan permintaan yang lemah.
Baca juga: Investasi Hotel di Indonesia Tahun Ini Diprediksi Capai Rp 4 Triliun
Untuk tahun 2022, JLL memprediksi bahwa pemulihan dalam waktu dekat kemungkinan akan tetap dipimpin oleh tamu domestik.
Karena perusahaan domestik dan tamu yang menginap terus mendorong permintaan untuk hotel mewah.
Pengumuman baru-baru ini bahwa Indonesia akan menyambut semua pelancong asing yang divaksinasi lengkap dengan tes PCR negatif bisa menjadi katalis utama yang akan mempercepat pemulihan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.