Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perlu Penghijauan, Ini Progres Terbaru Bendungan Ciawi dan Sukamahi

Kompas.com - 21/04/2022, 10:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mengejar penyelesaian proyek Bendungan Ciawi dan Bendungan Cimahi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Melansir akun Twitter resmi Kementerian PUPR @Kemen_PU, saat ini progres fisik pembangunan Bendungan Ciawi telah mencapai 83 persen.

Sedangkan progres fisik Bendungan Sukamahi telah mencapai 85 persen dengan target rampung keduanya pada Agustus 2022.

Menteri PUPR Basuki Hadimujono menekankan pentingnya penghijauan di kedua bendungan tersebut.

Jelasnya, pengelola perlu memanfaatkan tanah di sekitar bangunan untuk menanam pohon buah atau tanaman lain yang fungsional.

Baca juga: Indonesia Bakal Punya Bendungan Kering Pertama, di Mana?

“Manfaatkan tanah di sekitar bendungan dengan ditanami pohon buah. Menanamnya dilakukan dengan benar, ada tujuannya misal bambu sebagai pagar pembatas,” kata Menteri Basuki saat meninjau kedua bendungan tersebut pada Rabu (20/4/2022).

Untuk diketahui, Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi adalah dua bendungan kering pertama di Indonesia.

Keduanya diklaim menjadi solusi tepat bagi banjir yang selalu melanda DKI Jakarta, terlebih pada musim hujan.

Pengamat bendungan Didiek Djarwadi menjelaskan bahwa perbedaan bendungan kering dengan bendungan pada umumnya terletak pada fungsinya.

"Bendungan kering adalah suatu bendungan yang teknik pembuatannya sama dengan bendungan pada umumnya, tetapi difungsikan berbeda," ungkap Didiek saat dihubungi Kompas.com, Selasa (29/3/2022). 

Kementerian PUPR Dorong Pengembangan Bendungan Sukamahi Menjadi Taman Ekowisata Kawasan Puncak Bogor Kementerian PUPR Dorong Pengembangan Bendungan Sukamahi Menjadi Taman Ekowisata Kawasan Puncak Bogor
Pada musim hujan, pintu-pintu bendungan kering akan ditutup dengan katup sampai penuh, sesuai dengan kapasitasnya. Kemudian ketika sudah penuh, air bendungan akan dibuang pada kesempatan tidak hujan dengan debit yang telah dipertimbangkan.

"Debit air yang keluar akan disesuaikan dengan kondisi sungai agar tidak terjadi banjir," tambah Didiek.

Adapun pengeluaran air tersebut akan diatur sampai bendungan kering kembali dan siap menampung hujan di musim berikutnya.

Hal ini yang menyebabkan bendungan kering diklaim mampu menjadi pengendali banjir di suatu wilayah.

Dari data teknis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), reduksi banjir dimulai dari Bendungan Ciawi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com