JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mengejar penyelesaian proyek Bendungan Ciawi dan Bendungan Cimahi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Melansir akun Twitter resmi Kementerian PUPR @Kemen_PU, saat ini progres fisik pembangunan Bendungan Ciawi telah mencapai 83 persen.
Sedangkan progres fisik Bendungan Sukamahi telah mencapai 85 persen dengan target rampung keduanya pada Agustus 2022.
Saat ini progres fisik pembangunan Bendungan Ciawi mencapai 83% dan Bendungan Sukamahi 85%. Kedua bendungan ditargetkan rampung pada Agustus 2022. pic.twitter.com/0yLZbmXtFv
— Kementerian PUPR (@KemenPU) April 20, 2022
Menteri PUPR Basuki Hadimujono menekankan pentingnya penghijauan di kedua bendungan tersebut.
Jelasnya, pengelola perlu memanfaatkan tanah di sekitar bangunan untuk menanam pohon buah atau tanaman lain yang fungsional.
Baca juga: Indonesia Bakal Punya Bendungan Kering Pertama, di Mana?
“Manfaatkan tanah di sekitar bendungan dengan ditanami pohon buah. Menanamnya dilakukan dengan benar, ada tujuannya misal bambu sebagai pagar pembatas,” kata Menteri Basuki saat meninjau kedua bendungan tersebut pada Rabu (20/4/2022).
Untuk diketahui, Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi adalah dua bendungan kering pertama di Indonesia.
Keduanya diklaim menjadi solusi tepat bagi banjir yang selalu melanda DKI Jakarta, terlebih pada musim hujan.
Pengamat bendungan Didiek Djarwadi menjelaskan bahwa perbedaan bendungan kering dengan bendungan pada umumnya terletak pada fungsinya.
"Bendungan kering adalah suatu bendungan yang teknik pembuatannya sama dengan bendungan pada umumnya, tetapi difungsikan berbeda," ungkap Didiek saat dihubungi Kompas.com, Selasa (29/3/2022).
"Debit air yang keluar akan disesuaikan dengan kondisi sungai agar tidak terjadi banjir," tambah Didiek.
Adapun pengeluaran air tersebut akan diatur sampai bendungan kering kembali dan siap menampung hujan di musim berikutnya.
Hal ini yang menyebabkan bendungan kering diklaim mampu menjadi pengendali banjir di suatu wilayah.
Dari data teknis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), reduksi banjir dimulai dari Bendungan Ciawi.