Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Beberkan Biang Kerok Amblesnya Jembatan Ngaglik 1

Kompas.com - 02/04/2022, 08:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono membeberkan penyebab Jembatan Ngaglik 1 di Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur (Jatim), ambles.

"Selain umurnya, Jembatan Ngaglik 1 itu ambles karena (kendaraan) over load over dimension (ODOL)," ungkap Basuki di Jakarta, Jumat (1/4/2022).

Saat ini, Basuki meminta Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga Kementerian PUPR untuk menyampaikan keluhan kepada Korlantas Polri.

Keluhan yang ingin disampaikan berupa penyebab Jembatan Ngaglik yang ambles bukan karena hal-hal biasa saja, tetapi karena dilintasi oleh ODOL.

Baca juga: Pengerjaan Jembatan Ngaglik 1 yang Ambles Rampung Sebelum Lebaran

Terkait amblesnya Jembatan Ngaglik 1, proses pembongkaran langsung dilakukan, Selasa (29/3/2022) malam.

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengatakan, pasca-kejadian, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Ditjen Bina Marga Kementrian PUPR.

Jembatan Ngaglik 1 ini berada di jalan poros Nasional, dan ambles sekitar pukul 13.00 WIB.

"Alhamdulillah, semalam sudah mulai dilakukan pengerjaan dan dilakukan pembongkaran," ujar Yuhronur saat meninjau lokasi jembatan yang ambles, Rabu (30/3/2022).

Pasca-kejadian, petugas dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali memang langsung datang meninjau lokasi.

Setelah pengukuran dan pencatatan data yang diperlukan rampung, dua alat berat kemudian didatangkan ke lokasi untuk pembongkaran pada pukul 21.00 WIB.

Direktur Pembangunan Jembatan Kementerian PUPR Yudha Handita Pandjiriawan menambahkan, usai pembongkaran Jembatan Ngaglik 1 selesai dilakukan, akan dilanjutkan dengan proses pengerjaan perbaikan jembatan.

"Kami usahakan H-10 lebaran sudah selesai. Menggunakan girder jembatan yang sudah siap, meskipun nanti levelnya akan berbeda dengan yang sebelumnya," terang Yudha.

Dia berharap agar masyarakat bisa memaklumi hal ini karena merupakan kejadian yang tak dapat diprediksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com