Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menilik Tingkat Hunian Hotel Indonesia yang Didominasi Pebisnis

Kompas.com - 26/03/2022, 12:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Efek berganda pandemi Covid-19 turut dirasakan sektor perhotelan yang disebut mendapatkan pukulan paling keras.

Mengutip data Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dalam laporan Colliers, tingkat hunian atau okupansi keseluruhan hotel di Indonesia pada awal 2020 hanya mencapai 30-40 persen, terendah sejak akhir Desember 2019 atau ketika wabah mulai menyerang.

Bahkan okupansi hotel dan resor di Bali kala itu hanya mencapai 20 persen yang ikut mempersulit perekonomian masyarakat.

Namun, seiring dengan membaiknya penanganan Covid-19 di seluruh dunia termasuk Indonesia, rata-rata tingkat hunian hotel akhirnya menunjukkan sinyal positif.

Berdasarkan Colliers Market Insights, okupansi hotel di Jakarta pada akhir tahun 2021 telah mencapai 70 persen.

Baca juga: Ada Hotel Khusus Kucing di Singapura, Tarifnya Rp 500.000 Per Malam

Pertumbuhan positif juga ditunjukkan oleh tingkat hunian hotel di Bali pada periode yang sama menyentuh 40 persen.

Head of Hospitality Services Colliers Indonesia Satria Wei menyebutkan, sebagian besar wisatawan asing yang datang ke Indonesia dalam beberapa bulan terakhir masih didominasi oleh para pebisnis dan mereka yang memiliki kepentingan bisnis atau pekerjaan di Jakarta.

Sementara untuk wisatawan yang datang atau masih merencanakan liburan, jumlahnya tercatat lebih rendah.

“Peraturan yang terus berubah sesuai keadaan menjadi salah satu aspek yang sering menjadi pertimbangan wisatawan. Namun, dibalik tantangan tersebut, ada peluang yang terlihat cukup positif,” jelasnya.

PHRI memproyeksikan, dengan meningkatnya permintaan dan pelonggaran kebijakan karantina di Bali, tingkat hunian hotel dapat tumbuh sebesar 10-20 persen, terutama karena kedatangan wisatawan asing pada akhir tahun 2022.

Baca juga: Singapura Wajibkan Pengelola Hotel Kurangi Tingkat Emisi Tahun 2030

Proyeksi tersebut didukung oleh adanya antusiasme dan bukti permintaan kunjungan ke Bali oleh wisatawan dari Eropa dan Australia yang masuk untuk bulan Agustus, September dan sisa waktu akhir tahun ini.

Sinyal positif turut terlihat dari kinerja hotel yang sebelumnya hanya memiliki tingkat okupansi 5 persen, namun kini mulai tumbuh dengan permintaan kamar yang meningkat.

Optimisme ini merupakan pertanda baik bagi sektor perhotelan di Bali untuk mulai mempersiapkan dan membenahi diri menyambut peningkatan permintaan hunian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com