JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengapresiasi pembangunan 1.951 hunian tetap (huntap) bagi masyarakat terdampak erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur (Jatim).
Dia menilai, proses pembangunannya cukup pesat dan masif serta diharapkan menjadi contoh untuk penanganan pasca-bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
“Secara umum, proses rehabilitasi dan rekonstruksi rumah hunian sementara dan huntap sudah berjalan sangat baik, bahkan di luar ekspektasi karena prosesnya cukup cepat di lapangan," ujar Muhadjir dalam siaran pers, Minggu (13/3/2022).
Baca juga: Pembangunan Huntap Semeru Gunakan Pendekatan Build Back Better
Menurutnya, dari 1.951 unit rumah yang dibangun, sebagian besar sudah terlihat progres bangunannya.
Muhadjir menambahkan, ke depannya diharapkan agar pola penanganan pasca-bencana yang dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Kabupaten Lumajang tersebut bisa menjadi contoh daerah lain.
Adanya pembangunan huntap diklaim mampu membantu masyarakat terdampak bencana untuk memiliki hunian layak dan nantinya bisa dikembangkan sesuai kebutuhan masing-masing penghuni.
Baca juga: 1.951 Hunian Tetap Korban Erupsi Semeru Rampung Sebelum Lebaran
Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengungkapkan, pihaknya akan bekerja keras di lapangan guna menyelesaikan pembangunan huntap tersebut.
"Kami akan mempercepat pembangunan Huntap ini dengan memanfaatkan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) agar proses pembangunannya bisa lebih cepat dan tentu tahan terhadap gempa," ujar Iwan.
Huntap yang dibangun adalah tipe 36 dan akan digunakan untuk merelokasi warga terdampak erupsi yang berasal dari tujuh desa di Kabupaten Lumajang.
Ketujuh desa tersebut adalah Sumbersari, Kebondeli Utara, Kebondeli Selatan, Curah Koboan, Gumukmas, Kamarkajang, dan Kajar Kuning.
Adapun pembangunan 1.951 huntap tersebut diketahui memakan anggaran sebesar Rp 350,55 miliar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.