Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tengah Digarap, 1,46 Hektar PLTS Sulsel yang Beroperasi Tahun Ini

Kompas.com - 07/03/2022, 09:08 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi


KOMPAS.com – PT PLN (Persero) tengah menggarap seluas 1,46 hektar Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Desa Parak, Kecamatan Bontomanai, Kabupaten Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan.

Ditargetkan ladang panel surya tersebut bisa menghasilkan listrik bersih sebanyak 1,3 megawatt peak dan dapat beroperasi secara komersil pada semester pertama tahun 2022.

Selain itu, pembangunan panel surya ini juga diharapkan bisa menambah bauran energi terbarukan dan mendukung komitmen Indonesia dalam mempercepat program transisi energi.

“PLTS Hybrid Selayar adalah langkah awal dari banyak titik yang sedang kami kerjakan. Ke depan, PLN akan terus melakukan pembangunan pembangkit listrik yang berbasis pada energi terbarukan,” jelas Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, dilansir dari Antara, Senin (7/3/2022).

Adapun untuk anggarannya, PLN merogoh kocek sebesar Rp 39,5 miliar untuk pembangunan PLTS Selayar tersebut.

Baca juga: Mulai Dibangun, PLTS di Jalan Tol Bali Mandara Berkapasitas 400 kWp

Lebih lanjut, ladang panel surya ini turut diproyeksikan mampu menurunkan emisi karbon sebesar 1.400 ton karbon dioksida per tahun.

“Selain bertujuan meningkatkan keandalan sistem kelistrikan Pulau Selayar, kehadiran PLTS itu juga dapat mengurangi penggunaan energi fosil dan menekan emisi karbon,” lanjut Darmawan.

Melalui pengoperasian PLTS, total daya mampu sistem kelistrikan di Selayar bisa mencapai 11,65 megawatt dengan beban puncak 6,4 megawatt, sehingga masih terdapat cadangan sebesar 5,25 megawatt.

Menurut Darmawan, selain mampu menambah bauran energi terbarukan, PLTS Selayar juga bisa meningkatkan potensi berbagai objek wisata yang dapat mendorong kegiatan ekonomi masyarakat melalui sistem kelistrikan andal.

“Kami berterima kasih atas dukungan yang diberikan para stakeholder dalam pembangunan PLTS tersebut, semoga dapat terus berlanjut dalam pengoperasiannya kelak,” jelas Darmawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com