Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejak 2016, Pembebasan Lahan PSN Telan Dana Rp 91,93 Triliun

Kompas.com - 02/03/2022, 15:30 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak tahun 2016 hingga 25 Februari 2022, realisasi pendanaan lahan Proyek Strategis Nasional (PSN) mencapai Rp 91,93 triliun.

Direktur Utama Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) Basuki Purwadi menyampaikan, jumlah tersebut dikucurkan untuk beberapa sektor PSN.

Ini dimulai dari proyek jalan tol, bendungan, irigasi, air baku, jalur kereta api, pelabuhan, serta Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).

"Total yang sudah direalisasikan dari awal sampai saat ini sudah Rp 91,93 triliun," jelas Basuki dalam webinar Infrastruktur untuk Indonesia, Rabu (2/3/2022).

Dia menilai, angka ini cukup besar yang sumber dananya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Rinciannya, sebanyak 53 PSN jalan tol sebesar Rp 79,45 triliun, 40 PSN bendungan Rp 8,33 triliun, irigasi senilai Rp 548,4 miliar.

Kemudian, 1 PSN air baku Rp 20,86 miliar, 9 PSN jalur kereta api Rp 2,71 triliun, serta masing-masing satu pelabuhan dan KSPN Rp 791,7 miliar dan Rp 84,93 miliar.

Basuki melanjutkan, ketersediaan tanah dalam pembangunan infrastruktur dijamin oleh Pemerintah.

Baca juga: Hingga Februari, LMAN Terima Dana Pengadaan Tanah PSN Rp 10 Triliun

"Kita tahu bahwa ini pasti membutuhkan dana yang besar, ini pasti menghadapi banyak persoalan, baik dari sisi perencanaan, pelaksanaan, dan eksekusinya. Nah, oleh karena itu dijamin Pemerintah," ungkap dia.

Proses pendanaan lahan tidaklah mudah. Karena, pembangunan infrastruktur bisa dilaksanakan jika tanahnya sudah tersedia.

Basuki mengakui, ketersediaan tanah itu bisa dilakukan kalau pembebasan lahannya juga selesai. 

Pembebasan tanah bisa dilakukan apabila uang ganti rugi (UGK) atau uang ganti untungnya sudah bisa diserahkan oleh masyarakat terdampak.

"Nah ini siklusnya sedemikian rupa sehingga nggak mudah. Diperlukan fleksibilitas yang menjaga tata kelola, menjaga integritas," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com