Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Bus Angkutan Umum Disiapkan untuk Mobilitas MotoGp Mandalika

Kompas.com - 01/03/2022, 16:00 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi mengatakan pihaknya akan mengoptimalkan penggunaan angkutan umum dalam perhelatan MotoGP di Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). 

"Angkutan umum ini akan jadi backbone utama transportasi yang ada di Mataram sampai kawasan, terutama pada saat kegiatan MotoGP," kata Budi dalam keterangannya seperti dikutip Antaranews, Selasa (01/03/2022). 

Kemenhub telah menyiapkan 278 unit bus yang terdiri atas 27 unit bus besar, 70 unit bus sedang dan 181 unit bus kecil sebagai angkutan antar moda untuk mengangkut penonton dari berbagai simpul transportasi.

Baca juga: Jelang MotoGP, Kenaikan Tarif Hotel Kawasan Mandalika Dibatasi

Bus antar moda akan mengangkut penumpang menuju kawasan Mandalika dari simpul-simpul transportasi seperti Pelabuhan Gilimas, Pelabuhan Lembar, Pelabuhan Bangsal, Pelabuhan Kayangan, pusat kota Mataram (ex Bandara Selaparang) & BIZAM.

Kemenhub juga menyediakan 184 unit shuttle bus untuk mengangkut penumpang dari beberapa simpul ke lokasi sekitar kawasan Mandalika dan jadi pengumpan untuk lokasi tempat duduk penonton.

Tersedia tujuh rute di dalam kawasan Mandalika dari Parkir Barat dan Parkir Timur menuju Gate 1, Gate 2, dan Gate 3 Sirkuit Mandalika.

Kemenhub telah mengatur rekayasa lalu lintas untuk memperlancar perjalanan, demikian pula mendukung kuantitas armadanya.

"Kita atur supaya ada shifting, utamanya penonton, untuk menggunakan angkutan umum sebagai transportasi ke dalam lokasi di MotoGP," ujarnya.

Budi juga menegaskan akan ada pembatasan kendaraan pribadi dan sepeda motor menuju Kawasan Mandalika. Namun, Kemenhub juga menyediakan lahan parkir di luar kawasan Mandalika.

"Angkutan utama untuk mobilitas penonton adalah angkutan umum dengan harapan akan terjadi keseimbangan terutama kalau masyarakat meninggalkan kendaraan pribadi. Sehingga kemacetan yang berpotensi terjadi bisa kita hindari," tuturnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com