Ungguli Jakarta, Bangkok Punya Empat Supertall

JAKARTA, KOMPAS.com - Bangkok merupakan salah satu kota yang memiliki pertumbuhan ekonomi pesat di kawasan Asia Tenggara.

Sama seperti Jakarta, Bangkok juga merupakan kota padat penduduk dengan gedung-gedung tinggi menjulang khas kota metropolitan.

Bahkan tercatat hingga sekarang, Bangkok memiliki 4 supertall. Sementara Jakarta belum punya satu pun supertall yang sudah beroperasi.

Baca juga: Pencakar Langit Tertinggi Kedua di Indonesia Tutup Atap

Jakarta baru akan memiliki dua supertall, jika kelak Autograph Tower yang menjulang 382,9 meter dan Luminary Tower setinggi 301 meter tuntas dikerjakan. 

Supertall sendiri merupakan istilah yang merujuk pada gedung bertingkat yang memiliki ketinggian di atas 300 meter.

Supertall yang paling tinggi di Bangkok adalah Magnolias Waterfront Residences Iconsiam, yang memiliki tinggi 318 meter.

Menara ini merupakan kawasan mixed- use yang berisi pusat perbelanjaan, hotel dan tempat tinggal dan selesai dikerjakan pada tahun 2018.

Gedung tertinggi kedua adalah King Power MahaNakhon yang telah dibuka untuk umum sejak tahun 2016.

Baca juga: Tuntas 2022, Begini Progres Pencakar Langit Tertinggi di Indonesia

Dengan tinggi 314 meter, bangunan ini berlokasi di pusat distrik bisnis Silom. King Power MahaNakhon memiliki tampilan yang tidak konvensional, di mana terdapatpotongan spiral berbentuk kubus di sisi bangunan.

Selanjutnya ada Four Season Private Residence Bangkok, yang merupakan kawasan tempat tinggal elit di pusat kota.

Memiliki tinggi 309 meter, gedung ini terdiri dari 73 lantai dan sudah digunakan sejak tahun 2019 silam.

Di posisi ke empat ada Baiyoke Tower II yang memiliki tinggi 304 meter dan selesai dibangun pada tahun 1997.

Gedung in merupakan bagian dari Baiyoke Sky Hotel, yang merupakan hotel tertinggi di Asia Tenggara. Gedung ini bahkan memiliki observatorium di lantai 77 dan dek atap yang bisa berputar 360 derajat di lantai 84 .

Bangkok sendiri merupakan ibu kota negara Thailand yang baru saja berganti nama menjadi Krung Thep Maha Nakhon pada Rabu (16/2/2022).

Meski demikian, nama Bangkok masih tetap diakui. Sementara nama Krung Thep Maha Nakhon belum berlaku sampai diperiksa oleh komite yang bertugas memeriksa semua rancangan undang-undang.