Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun 2021, Jalan Tol yang Dibangun Sepanjang 123 Kilometer

Kompas.com - 16/02/2022, 07:00 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hedy Rahadian mengatakan sepanjang tahun 2021 jalan tol baru yang telah dibangun sepanjang 123 kilometer.

Selain jalan tol, masih terdapat sejumlah capaian lain yang berhasil dikerjakan yaitu jalan baru sepanjang 721 kilometer, pembangunan jembatan total 27.708 meter dan pembangunan fly over dan underpasss sepanjang 2.321 meter.

"Jalan tol tahun 2021 itu bertambah sepanjang 123 kilometer yang dibiayai oleh APBN," kata Hedy dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi V DPR RI, Selasa (15/02/2022).

Baca juga: Mengenal Cantas, Aplikasi Transaksi Tol Non-tunai MLFF yang Diterapkan Desember

Hedy melaporkan realisasi anggaran pada tahun 2021 mencapai 95,87 persen dengan realisasi fisik 94,61 persen.

Pada tahun 2021, Ditjen Bina Marga memperoleh pagu anggaran setelah refocusing sebesar Rp 66,37 triliun.

Sebelumnya, anggaran awal TA 2021 yang diusulkan Bina Marga yaitu sebesar 68,09 triliun.

Namun terjadi refocusing mencapai Rp 10,466 triliun yang berdampak pada tertundanya sejumlah program Bina Marga di antaranya yaitu penundaan beberapa kegiatan untuk mendukung Food Estate dan Singkong Estate Kalimantan Tengah.

Penundaan beberapa kegiatan untuk mendukung Kawasan Industri Terpadu (KIT) Subang dan KIT Batang, pengalihan sumber dana dari beberapa paket RPM menjadi SBSN, Pengurangan alokasi berlanja pegawai, refocusing sisa tender atau sisa anggaran paket Single Years Contrack (SYC) dan Multiyears Contract (MYC).

"Dan juga dilakukan pengurangan alokasi pembayaran rasionalisasi tarif tol," imbuhnya. 

Pagu Anggran Ditjen Bina Marga PUPR TA 2022

Pada tahun 2022, Ditjen Bina Marga PUPR memperoleh anggaran sebesar Rp 39,70 triliun.

Dari total anggaran tersebut mayoritas dialokasikan untuk program infrastruktur konektivitas yaitu mencapai Rp 37,30 triliun atau 92,94 persen.

Untuk sisanya yaitu sebesar Rp 2,4 triliun dialokasikan untuk program dukungan manajemen.

Adapun program infrastruktur konektivitas yang dilaksanakan meliputi pembangunan jalan dengan alokasi Rp 5,48 triliun atau 13,40 persen, pembangunan flyover dan underpass Rp 5,32 triliun atau 13,40 persen, preservasi jalan dan jembatan Rp 20,08 triliun atau 52,84 persen.

Lalu untuk jalan bebas hambatan Rp 4,78 triliun atau 12,03 persen dan dukungan pengaturan, pembinaan dan pengawasan (Turbinwas), Penanganan Mendesak dan Tanggap Darurat (PMTD) serta kegiatan pusat Rp 740 miliar atau 1,88 persen.

"Jadi tetap ada proporsi untuk preservasi jalan dan jembatan, cuma memang ruang fiskal kita sangat terbatas," ujarnya.

Hedy memaparkan bahwa tahun ini, alokasi anggaran untuk melakukan preservasi dan pemantapan jalan dan jembatan di Indonesia sangat terbatas yaitu hanya sebesar Rp 18,028 triliun.

Sementara untuk meningkatkan kemantapan jalan mencapai 95 persen di tahun ini butuh anggaran sekitar Rp 30,587 triliun. Dengan begitu, ada backlog preservasi jalan dan jembatan mencapai Rp 14 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com