KOMPAS.com – Kawasan dataran tinggi Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah dilanda banjir dan tanah longsor dalam beberapa hari di pekan ini.
Diberitakan Kompas.com, Jumat (11/2/2022), banjir di kawasan tersebut disebabkan oleh hujan lebat yang mengakibatkan meluapnya saluran drainase.
Luapan saluran drainase tersebut menyebabkan sejumlah rumah dan lahan perkebunan warga terendam banjir.
Terkait hal ini, Guru Besar Fakultas Kehutanan IPB University Herry Purnomo mengatakan, penataan ruang jadi 80 persen penyebab masalah lingkungan, dikutip dari Antara.
“Intinya tata ruang karena masalah lingkungan 80 persen itu masalah tata ruang, di mana kebun, di mana hutan, di mana permukiman, di mana bisnis,” jelas Herry.
Baca juga: Masuk Prioritas Nasional, Tata Ruang Dua Danau di Sumbar Dibenahi
Sementara itu, Herry menyebutkan bahwa adanya penataan kawasan hutan adalah salah satu faktor penyebab banjir dan longsor Dieng.
Penataan hutan di dataran tinggi dengan kemiringan yang besar seharusnya dikonservasi.
Hal ini juga dapat didukung dengan kegiatan warga yang lebih banyak dilakukan di dataran rendah dan relatif aman dari sempadan sungai.
“Ada sebab-sebab lokal seperti penataan hutan dan ada sebab-sebab global seperti perubahan iklim, cuaca ekstrem. Dua-duanya harus di-address,” tambah Herry.
Adapun alternatif lain dari isu tata ruang yang dimaksud adalah dengan pemanfaatan teknologi pertanian, seperti pemanfaatan teknologi pertanian hidroponik membutuhkan lahan lebih sedikit.
Sayangnya, untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan adanya investasi dan akses ke pasar dan produk-produk yang dihasilkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.