Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisakah Aspal Sirkuit Mandalika Diterapkan di Jalan Raya?

Kompas.com - 11/02/2022, 17:00 WIB
Masya Famely Ruhulessin,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tes pra-musim MotoGP 2022 sedang berlangsung di Sirkuit Mandalika, NTB, Jumat (11/2/2022) dan akan berakhir pada Minggu (13/2/2022).

Para pembalap MotoGp seperti Marc Marquez, Fabio Quartararo, Johann Zarco, dan beberapa lainnya tengah menjajal aspal di Mandalika.

Sirkut dengan nama resmi Pertamina Mandalika International Street Circuit merupakan salah satu sirkuit yang teknologi aspalnya paling maju di dunia.

Teknologi aspal yang digunakan yakni Stone Mastic Asphalt (SMA), yang merupakan campuran aspal untuk melapisi permukaan atas aspal.

Baca juga: Apa Perbedaan Aspal untuk Jalan Raya dan Landasan Pacu Pesawat?

Saat ini baru ada tiga sirkuit dengan teknologi SMA yaitu Silverstone di Inggris, Yas Marina di Abu Dhabi, dan Phillip Island di Australia. Jadi, Sirkuit Mandalika menambah daftarnya menjadi yang ke-4 di dunia.

Namun, peruntukan teknologi SMA ini tak hanya untuk jalanan di dalam sirkuit semata. Di beberapa negara, teknologi ini telah diterapkan untuk konstruksi jalan raya.

Dalam buku The Utilization of Slag in Civil Infrastructure Construction yang ditulis oleh George C. Wang dikatakan, SMA merupakan campuran aspal semen, agregat kasar, pasir hancur, dan  ada tambahan bahan aditif berupa serat selulosa.

Campuran ini sangat cocok digunakan di jalan raya utama dengan volume lalu lintas yang padat dan beriklim tropis.

Bila dibandingkan dengan aspal biasa atau yang disebut Hot Mix Asphalt (HMA), SMA lebih tahan terhadap gesekan, tahan abrasi, tahan retak, dan tahan selip sehingga bisa meredam kebisingan.

Inilah merupakan salah satu alasan mengapa sampai jenis aspal ini digunakan pada sirkuit balapan yang membutuhkan kecepatan tinggi.

Baca juga: Hanya Digunakan di 4 Sirkuit Dunia, Ini Teknologi Aspal Sirkuit Mandalika

Jenis aspal ini mulai dikembangkan di Jerman pada tahun 1960-an dengan perkerasan SMA pertama ditempatkan pada tahun 1968 di dekat kota Kiel.

Setelah itu, SMA mulai banyak diaplikasikan pada jalan-jalan perumahan dan jalan raya di Eropa, Australia, Amerika Serikat dan Kanada lantaran sifatnya yang tahan lama.

Di Indonesia sendiri, ruas jalan yang menggunakan aspal SMA adalah Jalan Nasional Pantai Utara Jawa (Pantura), yang merupakan salah satu ruas jalan tersibuk di Pulau Jawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com