Jangan Biarkan Cipratan Air Membasahi Teras Rumah, Cegah dengan Ini

JAKARTA, KOMPAS.com - Cipratan air merupakan salah satu masalah yang timbul ketika ada genangan air di dekat rumah, terutama setelah hujan deras.

Terlebih ketika ada air menetes dari atap, genangan air kerap mengenai lantai teras Anda yang bersih.

Meski terlihat sepele, cipratan air ini dapat meninggalkan kotoran berlumpur yang bisa membusukkan kayu atau menodai dinding rumah.

Karena itu, sebaiknya hindari genangan air agar tidak menggenang dan memercik karena bisa menghabiskan banyak uang untuk perbaikan.

Baca juga: Agar Rumah Tak Lembap Saat Musim Hujan, Terapkan Tips Perawatan Ini

Ada beberapa tips jitu yang bisa Anda lakukan mencegah percikan air sehingga teras rumah Anda tetap bersih meskipun ketika hari hujan.

Hal pertama yang harus dilakukan adalah memeriksa kondisi talang air hujan untuk memastikannya berada dalam posisi yang rata dan tidak ada kebocoran.

Talang yang tidak rata, bocor atau tersumbat akan memercikkan air dalam jumlah besar pada salah satu area tanah, sehingga menimbulkan genangan air di dekat teras.

Bila belum memiliki talang air hujan, pasanglah di sepanjang tepi atap teras. Atur posisinya dengan tepat agar bisa menampung air hujan.

Anda juga bisa menggali parit di sepanjang tepi beranda dengan sekop. Lapisi parit menggunakan terpal plastik lalu letakkan pipa berlubang di atas plastik.

Kehadiran parit akan membantu menyalurkan air dari rumah Anda dan mencegah kerusakan fondasi.

Opsi lainnya adalah menaruh batu kerikil di tepi pondasi teras. Kehadiran batu kerilkil bisa meminimalkan cipratan air ke area teras.

Langkah berikutnya yang bisa dilakukan adalah menanam tanaman di sekitar area teras. Akar tanaman bisa menyerap lebih banyak air, yang meminimalkan percikan.

Daun-daun tanaman juga bisa menahan lebih banyak air.

Pilihlah tanaman yang berukuran tidak terlalu tinggi agar tidak menghalangi pemandangan dari dalam teras ke luar rumah.