Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program Rumah DP 0 Rupiah, Janji Kampanye Anies yang Tak Diminati

Kompas.com - 08/02/2022, 19:30 WIB
Masya Famely Ruhulessin,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Program Rumah DP 0 Rupiah, merupakan salah satu janji kampanye Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ketika mengikuti Pilkada pada tahun 2017 lalu.

Janji kampanye tersebut mendapat banyak eksposur dan perhatian masyarakat karena merupakan hal baru.

Konsep dari program Rumah DP 0 Rupiah ini sedianya meringankan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) saat akan membeli rumah.

Dana DP atau uang muka tersebut akan ditalangi oleh Pemprov DKI terlebih dulu dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Baca juga: DKI Ubah Batasan Penghasilan Maksimal Program DP 0 Jadi Rp 14,8 Juta

Pembayaran DP ini kemudian dimasukkan ke dalam skema cicilan pembeli rumah DP 0 Rupiah.

Namun, uang muka ini tidak harus selalu ditalangi oleh Pemprov DKI Jakarta karena pihak bank juga bisa memberikan talangan.

Setelah dilantik pada bulan Oktober 2017, Anies bersama Sandiaga Salahuddin Uno yang waktu itu masih menjadi wakilnya, kemudian merealisasikan janji kampanye tersebut.

Hanya, rumah yang akan didapatkan masyarakat yang mengikuti program DP 0 Rupiah bukanlah rumah tapak melainkan rumah susun (rusun).

Rusun pertama yang dibangun oleh Pemprov DKI adalah rusun sederhana milik (rusunami) di Klapa Village, Pondok Kelapa, Jakarta Timur.

Rusunami ini berdiri di atas tanah seluas 1,5 hektar dan mulai dibangun pada Januari 2018.  Bangunan 21 lantai itu siap dihuni pada Agustus 2019.

Lokasi rusunami lainnya berada di Bandar Kemayoran (Jakarta Pusat), Sentra Land Cengkareng (Jakarta Barat), Nuansa Cilangkap (Jakarta Timur) dan Rusun Cakung (Jakarta Timur).

Harga yang ditawarkan pun beragam, mulai Rp 180 juta hingga Rp 330 jutaan, dengan pilihan luas bangunan 21-36 meter persegi.

Tak Diminati

Meskipun menawarkan kemudahan, ternyata program Rumah DP 0 Rupiah tidak terlalu diminati oleh masyarakat.

Hal ini terbukti dengan minimnya realisasi pembangunan Rumah DP Rp 0, yang kemudian disorot oleh anggota DPRD DKI Jakarta Eneng Malianasari pada akhir tahun 2021.

"Ini sudah masuk tahun keempat, targetnya 300.000 rumah, tapi 1.000 saja belum tercapai," kata Eneng saat dihubungi Kompas.com melalui telepon.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com